Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Ini Ungkap 5 Kejanggalan Tewasnya Diplomat Kemlu Arya Daru

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal (X@dinopattidjalal)
Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal (X@dinopattidjalal)
0 Komentar

Ketiga, Dino beranggapan, orang yang mau bunuh diri terlebih mereka yang sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya, pasti akan meninggalkan pesan pribadi bagi keluarganya. Menurut Dino, tidak mungkin dia mau hilang begitu saja.

“Apalagi kalau dia begitu mencintai keluarganya. Dalam hal ini tidak ada satupun pesan kematian yang ditinggalkan oleh Arya Daru kepada istri maupun anak-anaknya,”jelas dia.

Keempat, handphone Arya Daru yang hilang dan tidak pernah ditemukan menimbulkan tanda tanya besar hingga sekarang. Menurut Dino, jika ada orang mau bunuh diri, biasanya dia tidak akan melepas handphonenya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Mungkin dia akan mengecek seluruh hal-hal yang ada di dalam HP itu. dan dia mungkin akan juga melakukan komunikasi terakhir melalui HP itu,”kata dia.

Kelima, Dino mengatakan, sidik jari orang lain dan handphone yang tidak ditemukan hingga rekaman CCTV yang tidak lengkap menimbulkan kesan bahwa ini merupakan suatu pembunuhan yang direncanakan rapi.

Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025 lalu. Jasadnya ditemukan dalam kondisi kepala terlilit lakban.

Polda Metro Jaya mengungkapkan belum menemukan unsur pidana dalam kematian Arya Daru Pangayunan. Menurut Polda Metro Jaya, kematian Arya juga tak melibatkan pihak lain.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra, menyampaikan bahwa kematian ADP tidak melibatkan pihak lain. “Dari hasil pemeriksaan tersebut, disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” ujar Wira.

Meski begitu, perwakilan keluarga yang diwakili oleh Meta Bagus menyebut kesimpulan itu bersifat sementara atau hasil awal dari pihak kepolisian. Penyelidikan belum boleh dianggap rampung, mengingat Polda Metro Jaya sendiri menyebut bahwa proses ini masih menyisakan ruang untuk pendalaman.

Keluarga juga menolak simpulan Arya meninggal seolah karena bunuh diri dan meminta agar proses penyelidikan tidak berhenti sampai semua fakta benar-benar terungkap.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Karena tadi dari Direskrimum juga sudah menyampaikan bahwa ini belum tuntas, ya. Berarti kan masih ada hal-hal yang perlu didalami lagi oleh beliau-beliau, para penyidik. Nah, itu kita tunggu bersama nanti bagaimana hasil ke depannya,” ujar Meta, saat dijumpai di kediamannya di Bantul, Selasa.

0 Komentar