BUPATI Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis, akhirnya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, usai ditangkap setelah menghadiri Rakernas Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan.
Abdul Azis bersama sejumlah petugas KPK tiba sekitar pukul 16.23 WIB. Abdul Azis turun dari mobil berwarna hitam, kemudian menuju bagasi mobil untuk membawa satu koper berwarna hitam.
Dia terlihat mengenakan jaket coklat, topi putih, dan masker. Abdul Azis berjalan ke dalam gedung KPK sambil membawa koper hitam tanpa menggunakan rompi tahanan dan tangan yang tidak diborgol.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Berbeda dengan saat konferensi pers bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menjelang Rakernas NasDem, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8), Abdul Azis menutup wajahnya dengan masker berwarna hitam hingga topi berwarna putih.
Dia sempat melambaikan tangan kepada para jurnalis yang menunggunya, tetapi tidak memberikan komentar apa pun.
Ditangkap Usai Rakernas NasDem
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis setelah ia mengikuti agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (7/8/2025) malam.
Penangkapan dilakukan tadi malam, Kamis (7/8/2025), usai Abdul Aziz mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Sudah semalam dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Jumat (8/8/2025). “Setelah selesai Rakernas (Abdul Azis ditangkap),” sambungnya.
Usai ditangkap, anak buah Surya Paloh itu langsung jalani pemeriksaan di Polda Sulsel.
Diketahui, KPK menggelar OTT di tiga lokasi, di Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Operasi senyap tersebut terkait dengan penanganan satu kasus dugaan korupsi.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Di Jakarta dan Sultra, Total tujuh orang yang terjaring giat senya ini, terdiri dari pihak swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Adapun OTT ini berkaitan dengan dugaan suap peningkatan kualitas rumah sakit dengan sumber anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Dugaan suap proyek pembangunan atau peningkatan kualitas rumah sakit yang dananya bersumber dari DAK,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Kamis (7/8/2025) malam.