KEPOLISIAN Daerah atau Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap komplotan pemain judol yang merugikan bandar judi online. Berikut modus mereka mengakali sistem situs judi.
Kasubdit V/Siber Ditreskrimsus Polda DIY AKBP Slamet Riyanto menjelaskan tersangka berinisial RDS menyediakan peralatan untuk mengakali sistem judol, seperti komputer, ponsel, dokumen, kartu HP atau simcard. Ia juga mencari situs judi online yang menawarkan promosi berupa bonus akun baru.
Selain itu, ada empat tersangka lain berinisial NF, EN, DA, dan PA. Keempatnya berperan sebagai operator atau pemain judi online yang menjalankan akun-akun melalui komputer yang telah disiapkan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Slamet menyampaikan keempatnya bermain judol secara terorganisir dengan memanfaatkan fitur promosi dari situs judi online. Para tersangka secara rutin membuka puluhan akun baru setiap hari untuk mendapatkan peluang menang yang lebih tinggi dari sistem.
“Kalau judi seperti itu. Akun baru dibuat menang untuk menarik pemain. Lama-lama dikuras habis,” katanya.
Dalam sehari, menurut dia, masing-masing komputer digunakan untuk mengoperasikan sekitar 10 akun. Dengan empat unit komputer, komplotan ini bisa menjalankan sekitar 40 akun setiap hari.
Kanit 1 Subdit V Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Ardiansyah Rolindo Saputra menambahkan pembukaan akun-akun tersebut menggunakan nomor baru dan tidak disertai identitas resmi.
“Kartunya diganti-ganti untuk mengelabui sistem IP address. Tidak hanya mengambil keuntungan dari fee atau biaya akun baru, tetapi juga memainkan modal yang ada di dalam termasuk bonus. Kalau untung dia withdraw, kalau kalah buka akun baru,” ujar Ardiansyah.
Kelima tersangka diketahui telah menjalankan praktik itu sejak November 2024. RDS menggaji para operator dengan bayaran antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per minggu.
Algoritma Judi Online
Mengutip laman SDLCCorp, di balik situs judi online, terdapat Pseudo-Random Number Generators atau PRNG. Sistem ini mengandalkan benih awal.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Dari benih itu, serangkaian angka yang rumit terbentuk, yang sangat mirip dengan keacakan sehingga hampir tidak dapat dibedakan.
Inti dari proses di balik situs judi online yakni algoritma seperti Mersenne Twister dan Linear Congruential Generator (LCG). Konstruksi matematika ini dirancang untuk menghasilkan angka yang, jika dilihat dengan mata telanjang, tampak acak, padahal tidak.