KONTAK senjata terjadi di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, pada Rabu (6/8). Insiden tersebut menewaskan Wakil Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XII/Lanny Jaya, Mayer Wenda alias Kuloi Wonda.
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Mayjen Kristomei Sianturi menerangkan, TNI melakukan Operasi penindakan terjadi pada pukul 16.30 WIT.
“Prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh utama kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, yang diketahui menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (6/8).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Mayer sudah masuk daftar buronan sejak 2014, terlibat dalam serangkaian aksi kejahatan. Dia melakukan penyerangan Mapolsek Pirime tahun 2012 dan pembunuhan anggota Polri di Tolikara. Aksinya terus berlanjut, termasuk menghadang patroli dan aksi penembakan terhadap aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya (2014).
Namun jejak kejahatan Mayer berakhir. Dalam operasi gabungan, aparat berhasil menyergap kelompoknya berdasarkan laporan warga.
Saat penyergapan, Mayer dan kelompoknya melakukan perlawanan. Baku tembak dengan prajurit TNI tak terhindarkan. Insiden itu, mengakibagkan Mayer dan yang diduga adiknya bernama Dani Wenda meninggal dunia.
“Dalam proses penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan bersenjata bersama kelompoknya. Personel TNI pun mengambil tindakan tegas dan terukur. Dalam kontak senjata tersebut, Mayer Wenda dinyatakan tewas di tempat, bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda,” ucap dia.
Jenazah Mayer dan Dani langsung dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses identifikasi.
Sementara itu, Usai Kontak senjata, petugas menyisir lokasi dan mengamankan sejumlah barang bukti.
“Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, Dua unit telepon genggam, Uang tunai sebesar Rp65.000, satu buah noken,” ucap dia.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kristomei menegaskan, operasi ini adalah bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.