Terungkap Kasus Dugaan Perundungan dan Pemerasasan Terhadap Mahasiswi PPDS Anestesia UNDIP Aulia Risma

Salah satu curhatan korban dr Aulia Risma Lestari yang ditulis di buku hariannya tertanggal 5 Juli 2024: (ISTI
Salah satu curhatan korban dr Aulia Risma Lestari yang ditulis di buku hariannya tertanggal 5 Juli 2024: (ISTIMEWA)
0 Komentar

“Aku tidak bisa sendiri tanpamu. Aku sangat lemah. Aku sebegitu rapuhnya. Aku tidak menanggung semuanya sendiri,” kata JPU menyitir isi diari Aulia Risma.

Pada kalimat selanjutnya, Aulia Risma mengaku sudah lelah. “Mas tahu, jalannya masih sangat panjang. Mas tahu, ini sangat berat buatku,” kata Aulia Risma dalam diarinya yang dibacakan JPU.

Aulia kemudian menuliskan bahwa dia sudah berusaha semampunya. “Tapi sampai kapan aku harus pulang ataupun bekerja dengan berurai mata? Aku sakit, aku sakit dipandang sebelah mata setiap hari. Aku sakit tidak dilihat, tidak disapa, padahal aku berdiri di depannya,” ucapnya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Aulia Risma menambahkan dia hanya ingin diperlakukan sebagai manusia. “Aku ingin diperlakukan sebagai manusia. Aku berusaha semampuku,” katanya.

“Mas tahu, punggungku selalu kesakitan, tapi aku tidak mau dikasihani. Orang lain pun tidak peduli. Aku yang menahan sakitnya,” sambung Aulia Risma dalam diarinya.

Dia mengaku sudah tak sanggup menahan rasa sakit dan tidak mampu sendirian. Aulia Risma pun merasa lelah karena harus menangis setiap malam.

“Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi dengan berurai mata. Kalau nanti aku tidak ada, naafkan perbuatanku selama ini. Aku sayang sama kamu. Maafkan aku,” tulis Aulia Risma dalam diarinya.

Aulia mengatakan, dia masih ingin melakukan banyak hal untuknya dan keluarganya. Namun dia mengaku sudah enggan menahan rasa sakit. “Aku hanya ingin tidak sakit lagi, aku hanya ingin tidak menangis lagi. Aku ingin hidup sebagai manusia biasa. Semoga kita dipertemukan lagi,” ucapnya.

JPU kemudian membacakan isi diari Aulia Risma lainnya tertanggal 5 Juni 2024. “Satu semester aku berjuang di sini, terlalu berat untukku. Sakit sekali, beban fisiknya terlalu besar. Aku ingin berhenti,” kata JPU menyitir isi diari Aulia Risma.

Pada kalimat berikutnya, Aulia Risma menulis bahwa dia sudah tak sanggup harus bekerja setiap hari dengan kondisi yang dihadapi dan dialaminya. “Ada yang bisa menolong saya? Apa Tuhan mau saya tersiksa? Apa Tuhan tahu aku kesulitan? Kenapa setiap aku berharap, tidak pernah ada jawabannya?” tulis Aulia.

0 Komentar