Terungkap Kasus Dugaan Perundungan dan Pemerasasan Terhadap Mahasiswi PPDS Anestesia UNDIP Aulia Risma

Salah satu curhatan korban dr Aulia Risma Lestari yang ditulis di buku hariannya tertanggal 5 Juli 2024: (ISTI
Salah satu curhatan korban dr Aulia Risma Lestari yang ditulis di buku hariannya tertanggal 5 Juli 2024: (ISTIMEWA)
0 Komentar

Zara menjelaskan ancaman yang dituliskannya di grup “1 2 Anestesi” tersebut tidak sungguh-sungguh. Menurut Zara, Auli Risma dan teman-teman seangkatannya sudah berulang kali melakukan kesalahan yang berkaitan dengan persiapan medis dan penanganan pasien.

“Jadi kami sudah ajarin berulang-ulang dengan cara yang baik, tapi masih juga salah dan salah, sampai angkatan kami bergantian dapat hukuman kakak-kakak (senior),” kata Zara.

Zara mengakui dia gusar karena mendapat hukuman bertubi-tubi dari seniornya. “Saya marah, itu (pesan di grup WhatsApp) hanya ucapan saya marah. Tapi saya tidak ada maksud untuk itu,” ucapnya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Selain itu, Zara pun mengakui dia dan teman seangkatannya pernah mengumpulkan Aulia Risma serta teman-teman seangkatannya di markas mahasiswa PPDS Anestesia Undip Angkatan 76. Ketika resmi menjadi mahasiswa PPDS Anestesia Undip, mahasiswa senior memang memerintahkan angkatan terkait untuk mempunyai markas atau basecamp.

Zara mengungkapkan, dikumpulkannya Aulia Risma dan teman-teman seangkatannya di markas juga atas instruksi mahasiswa senior. Aulia Risma Cs diminta berkumpul ketika telah melakukan sejumlah kesalahan.

“Biasanya mereka (mahasiswa senior) minta bukti foto berdiri. Kita berdirikan mereka, kita foto, terus kita duduk evaluasi bareng-bareng,” kata Zara.

Dia pun tak mengelak ketika JPU apakah ada umpatan atau makian pada saat proses evaluasi tersebut. “Biasanya kalimatnya memang kasar, seperti, ‘Jangan bodoh lah, jangan goblok. Kami ini sudah capek, jangan tambah beban kami’,” ujar Zara.

Menurut Zara, angkatan Aulia Risma dikumpulkan di basecampantara satu hingga tiga kali dalam sebulan. Mereka biasanya dikumpulkan pada malam hari ketika jam jaga di RSUP Dr. Kariadi telah usai.

Kesaksian Teman Aulia Risma

Pada persidangan kasus kematian Aulia Risma pada 25 Juni 2025, JPU menghadirkan lima teman seangkatan Aulia Risma, yakni Angkatan 77 PPDS Anestesia Undip. Salah satu saksi adalah Kalika Firdaus.

Dalam keterangannya, Kalika mengakui adanya budaya perundungan di PPDS Anestesia Undip. Bentuknya yakni melalui “pasal anestesi” yang sudah disampaikan senior ketika masa orientasi. Terdapat enam poin dalam pasal anastesi, antara lain: senior selalu benar; jika senior salah kembali ke pasal satu; hanya ada kata ‘ya’ dan ‘siap’; yang enak hanya untuk senior.

0 Komentar