Terungkap Isi Buku Harian Aulia RIsma Mahasiswi PPDS Anestesi UNDIP

Cuplikan diary milik Almarhumah Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Semarang, Aulia Risma Lestari Teropong Jateng.co
Cuplikan diary milik Almarhumah Mahasiswi PPDS Anestesi Undip Semarang, Aulia Risma Lestari Teropong Jateng.com (Elizabeth Widowati )
0 Komentar

JPU kemudian membacakan isi diari Aulia Risma lainnya tertanggal 5 Juni 2024. “Satu semester aku berjuang di sini, terlalu berat untukku. Sakit sekali, beban fisiknya terlalu besar. Aku ingin berhenti,” kata JPU menyitir isi diari Aulia Risma.

Pada kalimat berikutnya, Aulia Risma menulis bahwa dia sudah tak sanggup harus bekerja setiap hari dengan kondisi yang dihadapi dan dialaminya. “Ada yang bisa menolong saya? Apa Tuhan mau saya tersiksa? Apa Tuhan tahu aku kesulitan? Kenapa setiap aku berharap, tidak pernah ada jawabannya?” tulis Aulia.

“Aku sudah bersabar Tuhan. Aku selalu menjerit mohon pertolongan, tapi kenapa aku dibiarkan?” tambah Aulia Risma.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Dia kemudian memohon maaf kalau harus menyerah. “Aku sudah tidak sanggup lagi bila harus menanggung lebih lama lagi. Aku sendirian, aku terjebak di sini. Tidak ada yang menolongku. Aku tidak ingin sakit itu lebih lama lagi. Semoga Tuhan mengampuni aku,” kata Aulia Risma.

Menurut JPU, tulisan tertanggal 5 Juni 2024 merupakan isi terakhir dari diari Aulia Risma. Dia ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Kota, Semarang, 12 Agustus 2024 lalu. Keluarga Aulia Risma kemudian melaporkan kasus dugaan perundungan terhadap almarhumah ke Polda Jateng pada 4 September 2024.

Terdapat tiga terdakwa dalam kasus dugaan perundungan serta pemerasan almarhumah Aulia Risma Lestari, yaitu Taufik Eko Nugroho, Sri Maryani, dan Zara Yupita Azra. Taufik adalah eks ketua Prodi PPDS Anestesia Fakultas Kedokteran (FK) Undip. Sementara Sri Maryani merupakan staf admin Prodi Anestesiologi FK Undip. Sedangkan Zara adalah dokter residen atau senior almarhumah.

0 Komentar