Tuduhan bahwa ia “melakukan berbagai kejahatan terhadap keamanan internal dan eksternal negara yang menyebabkan gangguan parah terhadap ketertiban umum” semakin memperkuat klaim Iran mengenai dampak serius dari aktivitas spionasenya.
Keterlibatan Vadi dalam kasus ini menjadi fokus utama karena secara langsung dikaitkan dengan insiden pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, yang merupakan bagian dari serangkaian serangan yang lebih luas yang dilakukan oleh Israel.
Proses Hukum dan Vonis
Eksekusi Rouzbeh Vadi dilakukan setelah melalui “proses peradilan” dan “konfirmasi hukumannya oleh Mahkamah Agung,” demikian laporan dari situs web Mizan Online milik yudikatif Iran. Proses ini menunjukkan bahwa kasus Vadi telah melewati beberapa tahapan hukum di Iran, meskipun rincian spesifik mengenai durasi persidangan atau tanggal penangkapannya tidak segera diungkapkan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Metode eksekusi yang digunakan adalah hukuman gantung, sebuah praktik yang umum di Iran untuk kejahatan serius seperti spionase dan sabotase. Pelaksanaan hukuman mati ini menegaskan sikap tegas Iran terhadap individu yang dianggap mengancam keamanan nasional, terutama dalam konteks ketegangan regional yang sedang berlangsung.
Meskipun laporan menyebutkan bahwa Vadi direkrut secara daring oleh Mossad dan kemudian mentransfer “informasi rahasia,” tidak ada detail lebih lanjut mengenai kapan ia ditangkap atau kapan vonis awal dijatuhkan.
Ketidakjelasan ini seringkali menjadi perhatian bagi organisasi hak asasi manusia yang memantau transparansi proses peradilan di Iran, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan tuduhan keamanan nasional.
Konflik Iran-Israel
Eksekusi Rouzbeh Vadi terjadi di tengah periode eskalasi konflik yang signifikan antara Iran dan Israel, yang mencapai puncaknya pada bulan Juni dengan serangkaian serangan dan balasan. Israel melancarkan kampanye pengeboman selama 12 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, menargetkan komandan militer senior dan ilmuwan nuklir.
Serangan ini menyebabkan kematian ratusan orang dan menghantam situs militer serta area perumahan, memicu respons keras dari Iran. Sebagai balasan atas serangan Israel, Iran melancarkan rentetan rudal dan drone, menandai peningkatan signifikan dalam konfrontasi langsung antara kedua kekuatan regional tersebut.
Ketegangan ini telah menciptakan iklim di mana Iran semakin memperketat pengawasan terhadap aktivitas yang dianggap sebagai ancaman keamanan, termasuk spionase.