IRAN mengeksekusi seorang pria bernama Rouzbeh Vadi yang dituduh melakukan spionase untuk Israel, pada Rabu, 6 Agustus 2025. Eksekusi ini dilakukan setelah Vadi dinyatakan bersalah karena memberikan informasi penting mengenai seorang ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam serangan Israel pada bulan Juni sebelumnya.
“Rouzbeh Vadi diduga menyebarkan informasi tentang seorang ilmuwan nuklir yang tewas dalam serangan Israel bulan Juni lalu terhadap Republik Islam Iran,” demikian dilaporkan kantor berita lembaga peradilan Iran, Mizan.
Menurut laporan dari Mizan, kantor berita yudikatif Iran, Rouzbeh Vadi bekerja di salah satu “organisasi penting dan sensitif” di Iran, meskipun rincian lebih lanjut mengenai organisasi tersebut tidak diungkapkan secara spesifik.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Tuduhan terhadap Vadi mencakup “berbagai kejahatan terhadap keamanan internal dan eksternal negara yang menyebabkan gangguan parah terhadap ketertiban umum,” sebuah pernyataan yang menggarisbawahi seriusnya pelanggaran yang dituduhkan kepadanya.
Eksekusi ini menambah daftar panjang individu yang dihukum mati di Iran atas tuduhan spionase, terutama yang terkait dengan Israel, dengan jumlah eksekusi semacam itu meningkat secara signifikan tahun ini.
Insiden ini terjadi di tengah periode konflik yang intens antara kedua negara, termasuk serangan udara Israel selama 12 hari pada bulan Juni yang menargetkan jenderal top dan ilmuwan nuklir Iran, yang kemudian dibalas oleh Iran dengan rentetan rudal dan drone.
Identitas dan Tuduhan Utama
Rouzbeh Vadi, individu yang dieksekusi oleh otoritas Iran, diidentifikasi sebagai seorang pria yang dituduh menjadi mata-mata untuk dinas intelijen Israel, Mossad. Ia dituduh telah membocorkan informasi rahasia yang berkaitan dengan seorang ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam serangan Israel pada bulan Juni.
Meskipun identitas ilmuwan nuklir yang tewas tidak disebutkan secara spesifik dalam laporan, tuduhan ini mengindikasikan tingkat sensitivitas informasi yang diduga dibocorkan oleh Vadi.
Vadi dilaporkan bekerja di salah satu “organisasi penting dan sensitif” Iran, yang memberinya akses ke informasi rahasia yang kemudian diduga ia sampaikan kepada Mossad setelah direkrut secara daring. Sifat pekerjaannya di organisasi tersebut, meskipun tidak dijelaskan secara rinci, menunjukkan bahwa ia memiliki posisi yang memungkinkan akses ke data yang sangat vital bagi keamanan nasional Iran.