Direktur Komunikasi IMEU Policy Project Hamid Bendaas mengatakan hal ini tidak terlepas dari peran kelompok lobi pro-Israel, seperti AIPAC (American Israel Public Affairs Committee), yang selalu menggelontorkan jutaan dolar untuk mendukung kandidat yang pro-Israel.
“Risikonya nyata, karena akan ada pihak berkepentingan dengan kekuatan finansial besar yang menggelontorkan dana untuk menyerang Anda melalui iklan,” kata Bendaas.
Lawan utama Mamdani, Andrew Cuomo, diketahui mendapat dukungan finansial dari AIPAC. Meskipun kampanye Mamdani kalah jauh dalam hal pendanaan, ia tetap berhasil unggul.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Yang kami temukan adalah bahwa pandangan mereka (pemilih Demokrat) sangat kompak: mereka mendukung hak-hak Palestina dan sangat kritis terhadap pemerintah Israel. Bahkan jutaan dolar sekalipun tidak bisa mengalahkan hal itu,” tegas Bendaas.
Kemenangan Mamdani menjadi cetak biru baru bagi Partai Demokrat. Menurut Bendaas, isu Palestina bukan lagi isu marginal, melainkan sebuah isu penting yang mampu menggerakkan pemilih.
“Isu ini benar-benar menggerakkan orang-orang, membuat mereka datang ke TPS demi memilih sosok yang mereka anggap tidak tunduk pada narasi politik Washington,” pungkasnya.
Kemenangan Mamdani membuktikan bahwa keberpihakan pada Palestina bisa menjadi strategi politik yang efektif, bahkan di pusat kekuatan politik AS.