SEBAGIAN pihak mungkin mengira isu domestik seperti ekonomi atau pemberantasan korupsi menjadi penentu kemenangan politikus dalam pemilihan umum. Namun, di New York, seorang politikus muda dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, membuktikan bahwa isu global seperti Palestina justru bisa menjadi kunci suksesnya.
Mamdani berhasil memenangkan pemilihan primer (pendahuluan) Partai Demokrat dan kini menjadi kandidat kuat untuk kursi Wali Kota New York dalam pemilihan November mendatang. Jajak pendapat terbaru menunjukkan, sikap vokal dan blak-blakannya dalam membela hak-hak Palestina secara signifikan mendongkrak popularitasnya.
Menurut survei yang dilakukan oleh Institute for Middle East Understanding (IMEU) Policy Project dan Data for Progress, pandangan Mamdani tentang isu Palestina sangat selaras dengan mayoritas pemilih Demokrat di New York.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Jajak pendapat yang dirilis pada Senin (4/8/2025) menunjukkan, 78 persen pemilih primer Demokrat sepakat bahwa tindakan Israel di Jalur Gaza adalah genosida. Angka ini sejalan dengan pandangan Mamdani. Bahkan, 79 persen responden juga mendukung pembatasan pengiriman senjata ke Israel.
Tak hanya itu, 63 persen pemilih juga menyatakan setuju jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap berdasarkan surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), seandainya ia berkunjung ke New York.
Mamdani sendiri telah berjanji akan melakukan hal tersebut jika terpilih sebagai wali kota.
Salah satu temuan paling menarik dari survei ini adalah bahwa dukungan terbesar terhadap pandangan Mamdani datang dari para pemilih yang tidak berpartisipasi dalam pemilu wali kota 2021. Ini mengindikasikan bahwa kampanye Mamdani, terutama soal Palestina, berhasil menarik pemilih baru. Mereka yang tadinya apatis kini tergerak untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Meskipun isu ekonomi dan korporasi juga penting —masing-masing mendapat dukungan 89 persen dan 86 persen— isu Palestina menjadi faktor pendorong ketiga dengan 62 persen suara. Bahkan di kalangan pemilih baru 2025, angka ini melonjak hingga 83 persen, menunjukkan bahwa isu Palestina memiliki daya tarik yang luar biasa.
Kemenangan Mamdani menjadi pukulan telak bagi narasi politik Washington. Banyak pihak beranggapan mengkritik Israel adalah risiko besar bagi seorang politikus.