Meskipun demikian, beberapa pendukungnya menerima bahasa blak-blakannya, sementara yang lain khawatir bahwa hal ini dapat mengasingkan para pemilih. Bolsonaro terkadang menganggap pernyataannya sebagai humor, namun menolak untuk melunakkan nadanya, bahkan ketika ia mengklaim bahwa ia bekerja demi keselamatan dan keuntungan semua orang Brasil.
Daya tarik terkuat Bolsonaro terletak pada sikap garis kerasnya terhadap korupsi dan kejahatan. Brasil telah bergulat dengan skandal politik yang luas, masalah ekonomi, dan kekerasan yang melonjak, sehingga menimbulkan kekecewaan yang meluas. Dia memanfaatkan iklim ini, memposisikan dirinya sebagai kandidat yang dapat memulihkan hukum dan ketertiban sambil membasmi korupsi.
Pesan anti-kemapanan ini, dikombinasikan dengan retorika nasionalis yang mirip dengan Trump, beresonansi dengan para pemilih yang menginginkan perubahan. Kemenangannya menandai perubahan tajam dalam lanskap politik Brasil, menggulingkan Partai Pekerja yang telah lama berkuasa dan menandakan pergeseran ke arah populisme sayap kanan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Kampanye Bolsonaro menggabungkan retorika yang provokatif dan memecah belah dengan janji-janji kebangkitan nasional dan nostalgia otoriter. Janji-janji ini menarik perhatian rakyat Brasil yang frustrasi dengan kejahatan, korupsi, dan stagnasi ekonomi, namun juga membuat para pemilih terpolarisasi secara mendalam. Kebangkitannya telah digambarkan sebagai pergolakan politik paling signifikan di Brasil sejak kediktatoran militer berakhir pada pertengahan 1980-an.