POLISI Italia pada Hari Senin mengumumkan penangkapan 13 orang dalam penggerebekan nasional terhadap kelompok mafia China, atas tuduhan keterlibatan dalam kejahatan seperti perdagangan narkoba, perdagangan seks, dan perampokan berat.
Penggerebekan dilakukan di 25 provinsi, termasuk Milan, Roma, Florence, Prato dan Catania, kata pejabat kepolisian anti-kejahatan terorganisir, Andrea Olivadese, seperti melansir Reuters 4 Agustus.
Polisi melaporkan 31 orang lainnya ke otoritas kehakiman tanpa menangkap mereka, dan menyita 550 gram (1,2 pon) atau sekitar 5.500 dosis metamfetamin kristal “sabu”, serta memeriksa ratusan toko dan kendaraan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Kejahatan geng-geng tersebut cenderung secara eksklusif menargetkan sesama warga Tiongkok, dan, seperti mafia tradisional, mereka “menggunakan intimidasi dan/atau kekerasan untuk mencapai tujuan mereka” serta berusaha mendominasi wilayah tempat mereka beroperasi, kata polisi.
Kelompok mafia Tiongkok beroperasi “dengan konsep balas dendam yang mengakar kuat yang dapat berbentuk perseteruan,” tambah mereka.
Pada Bulan April, seorang tokoh senior di dunia bawah tanah Tiongkok dan seorang rekannya ditembak mati di Roma, dalam apa yang diduga polisi sebagai bagian dari perebutan wilayah dalam jaringan kriminal Tiongkok di Italia.
Geng-geng Tiongkok menggunakan sistem pembayaran informal Hawala untuk mentransfer uang, dan “berdialog terus-menerus” dengan organisasi kriminal lain di Italia untuk berbagi bisnis dan zona pengaruh, kata polisi.
Para anggota geng cenderung berasal dari wilayah yang sama di Tiongkok dan memiliki pijakan yang lebih kuat di beberapa wilayah Italia dengan lebih banyak penduduk Tiongkok, seperti Tuscany, catat polisi.
Prato, kota di Tuscany yang terkenal dengan industri tekstilnya dan komunitas Tionghoa yang besar, memiliki masalah eksploitasi tenaga kerja yang telah berlangsung lama, terutama di kalangan imigran ilegal.
Penangkapan yang diumumkan pada Hari Senin menyusul investigasi terpisah yang mengungkap dugaan penganiayaan pekerja di antara bengkel-bengkel Italia tetapi dimiliki Tiongkok dalam rantai pasokan merek-merek mewah.