Langkah itu kemudian diikuti dengan pernyataan Presiden Marcos pada 1977 yang tidak akan lagi menuntut Sabah.
“Langkah itu diambil untuk memastikan keharmonisan ASEAN dan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perpaduan, integritas, dan kemakmuran ASEAN,” tulis Rammani Karupiah dan Mohd. Firdaus Abdullah dalam “Tuntutan Filipina ke atas Sabah kepada Malaysia, 1962–2010: Analisis dari Perspektif Filipina” yang terbit dalam jurnal Akademika (Vol. 92, No. 2, 2022).