Dia menambahkan, “Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.”
Nyoman juga menyebutkan bahwa saat ini TNI AU bersama pihak terkait telah melakukan evakuasi serta pengamanan lokasi kejadian, memastikan bahwa semua prosedur penanganan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lebih lanjut, dia menandaskan, “Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya, sementara lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat.”
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dengan demikian, semua langkah yang diperlukan untuk menangani situasi ini telah dilakukan dengan baik.
Penduduk sempat mendengar suara dentuman
Enjat Sudrajat, seorang saksi mata, menyaksikan saat pesawat latih jatuh di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana yang terletak di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 09.20 WIB, saat Enjat sedang melakukan pembersihan makam. Tiba-tiba, dia mendengar suara pesawat yang melintas tepat di atas area pemakaman. Saat itu, suara mesin pesawat terdengar sangat keras.
“Saat melintas, terbang miring. Tidak lama, pesawat itu jatuh di dekat pemakaman,” ungkap Enjat.
Setelah melihat kejadian tersebut, banyak warga setempat yang bergegas menuju lokasi untuk membantu proses evakuasi korban.
“Informasi di dalam pesawat ada dua orang, satu orang pilot dikabarkan meninggal dunia dan satu lagi mengalami luka-luka,” ujarnya.
Kejadian ini tentunya menjadi perhatian serius bagi masyarakat, mengingat keselamatan penerbangan yang harus selalu diutamakan.