Insiden Penerbangan Pesawat Latih Ringan Jatuh di Ciampea Bogor, Marsma TNI Fajar Adrianto Gugur

Kondisi pesawat capung yang dikabarkan jatuh di Ciampea, Kabupaten Bogor. (Foto: Kiriman warga)
Kondisi pesawat capung yang dikabarkan jatuh di Ciampea, Kabupaten Bogor. (Foto: Kiriman warga)
0 Komentar

SEBUAH insiden penerbangan yang melibatkan pesawat latih ringan terjadi pada 3 Agustus 2025 di wilayah Ciampea, Bogor. Peristiwa tragis ini mengakibatkan gugurnya pilot Marsma TNI Fajar Adrianto.

Pesawat yang terlibat dalam insiden tersebut teridentifikasi sebagai Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S216.

Pesawat ini diketahui dioperasikan oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan sering digunakan untuk kegiatan latihan penerbangan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Operasional pesawat latih ini berlangsung dari Pangkalan Udara TNI AU Atang Sendjaja (ATS) Bogor. Investigasi lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB tersebut.

Identifikasi Pesawat Latih PK-S216

Pesawat ringan yang menjadi sorotan publik pasca-insiden di Ciampea adalah jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500. Pesawat ini memiliki nomor registrasi PK-S216, menunjukkan identitasnya sebagai pesawat sipil.

Kepemilikan dan pengoperasian pesawat ini berada di bawah Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). FASI merupakan organisasi yang membina berbagai cabang olahraga dirgantara di Indonesia, termasuk penerbangan ringan.

Pesawat PK-S216 secara rutin lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja (ATS) Bogor. Pangkalan udara ini menjadi basis operasional untuk berbagai kegiatan latihan dan pembinaan di bidang aero sport.

Penggunaan pesawat jenis ini untuk latihan oleh FASI, yang beroperasi dari pangkalan TNI AU, menyoroti kolaborasi antara militer dan organisasi sipil dalam pengembangan kemampuan dirgantara nasional.

Konfirmasi TNI AU dan Kronologi Awal

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU), Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana, memberikan konfirmasi terkait jenis dan status pesawat. Beliau menyatakan bahwa pesawat yang jatuh adalah pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500, register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Marsma TNI I Nyoman Suadnyana juga menambahkan informasi awal mengenai insiden tersebut.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Informasinya sementara demikian, pesawat itu penerbangan training, biasa training latihan dan masih diselidiki.”

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB pada tanggal 3 Agustus 2025. Pihak TNI AU segera bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan investigasi awal dan mengumpulkan data yang diperlukan.

Penyelidikan mendalam akan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan insiden ini. Fokus utama adalah mengidentifikasi penyebab teknis maupun non-teknis yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan pesawat ringan S216 latihan TNI AU tersebut.

0 Komentar