Fenomena Sugiono, Replikasi Elite Tertutup dan Proteksi Politik Masa Transisi Kekuasaan

Sugiono (kiri) dan Prabowo Subianto di sebuah acara. (INSTAGRAM/@SUGIONO_56)
Sugiono (kiri) dan Prabowo Subianto di sebuah acara. (INSTAGRAM/@SUGIONO_56)
0 Komentar

Kedua, elite reproduction theory menyatakan bahwa elite politik tidak berganti secara acak, melainkan direproduksi melalui jaringan loyalitas dan institusionalisasi kader.

Sugiono adalah contoh replikasi elite dalam skema vertikal tertutup, dari asisten pribadi Prabowo, melalui suka dan duka bersama, maju sebagai Ketua Fraksi MPR, Wakil Ketua Harian DPP, hingga akhirnya Menteri Luar Negeri.

Ihwal tersebut membuktikan bahwa rekrutmen elite partai dapat berjalan simultan dengan loyalitas ideologis, bukan semata kompetensi elektoral.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Terakhir, Nicolo Machiavelli dalam Il Prince juga menyiratkan bahwa stabilitas politik kekuasaan dapat dicapai dengan menempatkan orang-orang kepercayaan di pos terbaik.

Fenomena Sugiono juga memperlihatkan bagaimana protegeism, atau proteksi politik terhadap kader muda oleh tokoh senior bukanlah anomali, melainkan pola yang berulang dalam sejarah politik dunia.

Kasus Sugiono memperluas definisi anak ideologis bukan hanya sebagai pewaris, tapi juga sebagai pelanjut strategi dan pembawa stabilitas dalam masa transisi kekuasaan.

Penulis: Bondhan W, Pengamat Intelijen

0 Komentar