Rangkaian Media Israel Kabarkan Indonesia Capai Kesepakatan Terima Warga Jalur Gaza

Maret lalu, media Israel melaporkan 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk
Maret lalu, media Israel melaporkan 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk bekerja di sektor konstruksi sebagai bagian dari program percontohan migrasi sukarela.
0 Komentar

MEDIA Israel pada Hari Kamis melaporkan Indonesia bersama sejumlah negara telah mencapai kesepakatan untuk menerima warga Jalur Gaza, Palestina, saat Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha untuk mempercepat pemindahan guna mempertahanan Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben-Gvir tetap berada dalam pemerintahan koalisi pimpinannya.

Media Ynet News mengutip pejabat Israel yang mengetahui hal ini melaporkan, Pemerintah PM Netanyahu menggelar pertemuan rutin untuk membahas rencana tersebut, mengarahkan Mossad untuk mempercepat kontak dengan negara-negara yang bersedia menerima migran dari Gaza. Berdasarkan laporan, warga Gaza akan keluar melalui Israel dan Yordania, alih-alih Mesir, yang menandai perubahan rute.

Laporan menunjukkan kesepakatan telah dicapai dengan lima negara yang bersedia menerima migran Gaza, termasuk Etiopia, Indonesia dan Libya, dikutip dari Ynet News 2 Agustus.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

PM Netanyahu dikabarkan telah meyakinkan Ben-Gvir jika kesepakatan terkait sandera tidak segera tercapai, Israel akan mulai memfasilitasi relokasi sukarela ribuan warga Palestina dari Gaza dalam beberapa minggu.

Inisiatif ini dilaporkan melibatkan koordinasi antar-badan keamanan dan diplomatik Israel, termasuk dinas intelijen Mossad dan Kementerian Luar Negeri.

Kepala Mossad David Barnea dilaporkan telah membahas masalah ini dengan Utusan Khusus Amerika Serikat Steve Witkoff dan pejabat Amerika lainnya, untuk mencari dukungan AS berupa insentif bagi negara-negara yang setuju menerima migran.

Terpisah, PM Netanyahu dilaporkan menjanjikan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, pihaknya akan mengejar aneksasi wilayah utara Gaza jika tidak ada kesepakatan yang dicapai.

Pejabat senior Israel mengatakan, PM Netanyahu tetap memprioritaskan kesepakatan pembebasan sandera. Namun, mengantisipasi kemacetan pembicaraan, persiapan untuk relokasi dan aneksasi sedang berlangsung.

Untuk berkoordinasi dengan Amerika Serikat tentang masalah ini, PM Netanyahu dikatakan telah mengirim Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi dan Kepala Mossad ke Washington untuk pembicaraan.

Seorang pejabat Israel yang akrab dengan diskusi tersebut mengatakan, semula masalah migrasi sukarela adalah teoretis, tetapi sekarang menjadi konkret.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

“Jika tidak ada kesepakatan, ribuan warga Gaza bisa mulai pergi secara sukarela dalam beberapa minggu mendatang – bukan jutaan, tetapi beberapa ribu,” kata pejabat itu.

0 Komentar