Hasil Survei Channel 12: Mayoritas Warga Israel Takut Bepergian ke Luar Negeri

Mayoritas responden menyatakan ketakutan tidak dapat bepergian ke luar negeri. Fenomena ini muncul di tengah m
Mayoritas responden menyatakan ketakutan tidak dapat bepergian ke luar negeri. Fenomena ini muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap Israel atas perang di Jalur Gaza.
0 Komentar

Survei ADL juga mengungkapkan bahwa 80 persen warga Israel tidak merasa aman saat bepergian sebagai warga Israel di negara lain. Angka ini sangat tinggi, mencerminkan persepsi ancaman yang nyata.

Selain itu, sekitar sepertiga atau 31 persen dari peserta survei melaporkan bahwa mereka secara pribadi mengalami diskriminasi atau mengenal seseorang yang telah didiskriminasi karena mereka adalah warga Israel.

Survei ini dilakukan secara daring oleh lembaga ‘Maagar Mochot’ (Brains Pool) dan mengumpulkan tanggapan dari 501 warga Israel. Metodologi ini memberikan gambaran yang lebih terstruktur mengenai kekhawatiran yang dirasakan oleh populasi Israel.

Dampak Usia dan Perilaku: Menyembunyikan Identitas

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Sebuah survei yang lebih lama, dilakukan oleh Ruderman Family Foundation dan Dialog pada Februari 2022, menyoroti kekhawatiran keamanan dan antisemitisme berdasarkan kelompok usia.

Survei ini menemukan bahwa 28 persen Yahudi Israel muda berusia 18-29 tahun ‘sangat’ atau ‘sangat ekstrem’ takut akan keselamatan pribadi mereka saat bepergian ke luar negeri.

Kekhawatiran keamanan ini menurun seiring bertambahnya usia, dengan hanya 16 persen Yahudi Israel di atas 60 tahun yang memiliki ketakutan serupa.

Fenomena menarik lainnya adalah kecenderungan untuk menyembunyikan identitas. Sebanyak 59 persen warga Israel mengatakan bahwa mereka akan menyembunyikan simbol-simbol Yahudi saat bepergian ke luar negeri.

Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi diskriminasi atau insiden negatif. Data ini menunjukkan adaptasi perilaku untuk merasa lebih aman di lingkungan asing.

Survei tersebut juga mencatat bahwa 21 persen Yahudi Israel berusia 18-29 tahun melaporkan pernah mengalami antisemitisme atau mengenal seseorang yang mengalaminya saat bepergian ke luar Israel.

Warga Israel yang lebih muda juga menunjukkan kekhawatiran lebih besar terkait pengungkapan kebangsaan mereka. Sekitar 13 persen warga Israel berusia 18-29 tahun mengatakan mereka tidak akan menyebutkan berasal dari Israel, dibandingkan dengan 8 persen warga Israel berusia 60 tahun ke atas.

0 Komentar