Hasil Survei Channel 12: Mayoritas Warga Israel Takut Bepergian ke Luar Negeri

Mayoritas responden menyatakan ketakutan tidak dapat bepergian ke luar negeri. Fenomena ini muncul di tengah m
Mayoritas responden menyatakan ketakutan tidak dapat bepergian ke luar negeri. Fenomena ini muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap Israel atas perang di Jalur Gaza.
0 Komentar

SEBUAH survei terbaru yang disiarkan oleh Channel 12 Israel pada awal Agustus 2025 mengungkapkan kekhawatiran signifikan di kalangan warganya.

Mayoritas responden menyatakan ketakutan tidak dapat bepergian ke luar negeri. Fenomena ini muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap Israel atas perang di Jalur Gaza.

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan, mengingat berbagai insiden anti-Israel yang dialami turis Israel di berbagai negara.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Peristiwa seperti serangan fisik dan protes di luar negeri telah menjadi sorotan publik, termasuk insiden di Athena dan Rhodes. Hal ini memicu pertanyaan besar mengenai keamanan perjalanan bagi warga Israel.

Data dari survei lain, termasuk Anti-Defamation League (ADL) pada September 2024 dan Ruderman Family Foundation pada Februari 2022, turut memperkuat temuan ini.

Survei-survei tersebut menunjukkan adanya peningkatan rasa tidak aman dan kekhawatiran antisemitisme global. Kondisi ini secara kolektif membentuk persepsi bahwa bepergian ke luar negeri semakin berisiko bagi warga Israel.

Hasil Survei Channel 12: Mayoritas Merasa Terancam

Jajak pendapat yang disiarkan oleh Channel 12 Israel menunjukkan bahwa 56 persen warga Israel takut tidak akan bisa bepergian ke luar negeri. Angka ini mencerminkan dampak langsung dari meningkatnya kritik internasional terhadap Israel. Sementara itu, 40 persen responden menyatakan tidak takut akan potensi insiden perjalanan, dan 4 persen lainnya tidak tahu bagaimana menjawab.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh serangkaian insiden anti-Israel yang menjadi perhatian publik. Seorang turis Israel dilaporkan diserang di pantai Athena, sementara sekelompok remaja Israel juga diserang di Rhodes. Bahkan, sebuah kapal pesiar milik Israel dicegah berlabuh di Syros karena protes anti-Israel, menunjukkan meluasnya sentimen negatif.

Meskipun demikian, survei Channel 12 tidak menyediakan informasi mengenai ukuran sampel atau margin kesalahan. Hal ini penting untuk dipertimbangkan saat mengevaluasi cakupan representatif dari hasil survei tersebut.

Antisemitisme Global: Pemicu Kekhawatiran Perjalanan

Survei terpisah yang dilakukan oleh Anti-Defamation League (ADL) pada September 2024 menunjukkan tingkat kekhawatiran yang lebih dalam. Mayoritas warga Israel merasa tidak aman saat bepergian ke luar negeri di tengah meningkatnya antisemitisme global. Sebanyak 81 persen warga Israel khawatir tentang peningkatan antisemitisme, menunjukkan ketakutan akan permusuhan dan diskriminasi terhadap Yahudi.

0 Komentar