DALAM upaya melestarikan kekayaan budaya lokal, Lembaga Kebudayaan Cirebon (LKC) menggelar Festival Cirebon 2025 yang mengusung tema “Budaya Satan Sirna Ngarayahayuning Jagar Buwana”. Festival ini berlangsung selama tiga hari, mulai 2 hingga 4 Agustus 2025, berlokasi di jantung Kota Cirebon, tepatnya di Alun-alun Kejaksan, Sabtu 2 Agustus 2025.
Selama perhelatan, pengunjung disuguhi berbagai atraksi seni dan budaya, seperti Pagelaran Kolosal Sendragentala, Kirab Busana Batik Nusantara, pameran multiproduk dan kuliner, hingga pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Panitia Festival Cirebon 2025, Andrian Rahardjo, menyampaikan bahwa acara ini dirancang untuk menggali dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal sebagai bagian penting dari identitas budaya Cirebon.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Cirebon memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Festival ini kami gagas sebagai etalase budaya Nusantara yang mampu menjangkau perhatian publik hingga ke mancanegara,” ungkap Andrian, Sabtu (2/8/2025).
Andrian menambahkan, pihaknya berharap penyelenggaraan festival ini tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, namun juga berdampak langsung terhadap perekonomian Kota Cirebon, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM.
Salah satu sorotan utama festival ini adalah Pagelaran Kolosal Sendragentala yang akan dipentaskan pada Sabtu malam. Acara ini akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting asal Cirebon, termasuk Eti Herawati dan Fitria Pamungkaswati. Di sisi lain, pertunjukan seni budaya akan menghadirkan kesenian dari berbagai daerah seperti Bali, Sumatera Barat, Banten, Banyuwangi, Jombang, Malang, Jakarta, dan Jawa Barat.
Pemilihan Alun-alun Kejaksan sebagai lokasi kegiatan dinilai tepat karena letaknya yang strategis dan telah mengalami revitalisasi dengan sentuhan artistik khas Cirebon.
Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyambut baik terselenggaranya festival ini sebagai momentum kebangkitan budaya dan pariwisata pascapandemi.
“Festival ini bukan sekadar ajang promosi budaya, tetapi juga memiliki daya tarik wisata yang kuat. Kami berharap kegiatan ini masuk dalam calendar of event Kota Cirebon dan menjadi ikon kebudayaan yang dinanti setiap tahun,” tuturnya.