PRESIDEN Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk membahas kondisi perekonomian nasional dan arah kebijakan strategis ke depan. Rapat ini digelar di kediaman pribadinya di Hambalang, pada Kamis, 31 Juli 2025.
“Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk membahas kondisi perekonomian nasional dan arah kebijakan strategis ke depan, di kediaman pribadinya di Hambalang, pada Kamis 31 Juli 2025,” terangnya keterangan resmi melalui akun Instagram @sekretariat.kabinet, yang mengunggah foto Prabowo bersama Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam pertemuan tersebut, DEN menyampaikan bahwa saat ini dunia tengah menghadapi kondisi global yang penuh ketidakpastian, bahkan tertinggi dalam sejarah.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“DEN menyampaikan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi kondisi global yang penuh ketidakpastian bahkan tertinggi dalam sejarah. Situasi ini menuntut kewaspadaan dan kesiapan dalam mengambil langkah-langkah antisipatif,” jelasnya disampaikan dalam keterangan resmi melalui akun Instagram @sekretariat.kabinet.
Kendati demikian, DEN memberikan optimisme terhadap kondisi domestik.
“Namun di tengah tantangan global tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap berada pada tingkat yang tinggi dibandingkan negara-negara lain. Hal ini mencerminkan fundamental ekonomi nasional yang tetap solid.” tulisnya.
Presiden Prabowo pun memberikan arahan kepada jajarannya agar tetap siaga menghadapi situasi global yang tidak menentu.
“Kepala Negara pun memberikan arahan agar di tengah ketidakpastian ekonomi global, kita harus tetap waspada dan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menjaga daya tahan serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Keberhasilan Indonesia dalam menjalin kesepakatan dagang dengan negara mitra besar seperti Amerika Serikat turut menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut.
“Keberhasilan Indonesia dalam negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat menjadi peluang strategis, terutama untuk mendorong ekspor dan investasi pada sektor padat karya yang berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja,” ucapnya.
Di sisi lain, DEN menekankan bahwa reformasi struktural tetap menjadi bagian penting dari agenda pembangunan ekonomi.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
“Dalam kesempatan ini, DEN juga menekankan bahwa deregulasi tetap menjadi kunci utama, baik di tingkat pusat maupun daerah. Penyederhanaan regulasi akan menjadi katalis untuk percepatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas keterangan.