KAMBOJA meminta Malaysia membantu membebaskan sekitar 20 tentaranya yang saat ini berada dalam tahanan militer Thailand.
Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja meminta kepada Malaysia — yang saat ini bertindak sebagai koordinator dan pemantau gencatan senjata — untuk mendesak Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand memfasilitasi pembebasan para prajurit tersebut.
Pemerintah Kamboja juga telah meminta bantuan Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Tan Sri Mohd Nizam Jaffar, yang memimpin tim pemantau seperti dilansir Malay Mail.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Disebutkan juga bahwa Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, Vong Pisen, telah secara resmi meminta bantuan dari pihak Malaysia.
Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dalam sebuah pernyataan di media sosialnya pada Kamis seperti dilansir Anadolu.
“Saya sangat berharap Angkatan Darat Thailand akan segera memulangkan semua prajurit kami yang saat ini ditahan ke Kamboja,” kata Hun Manet, menurut media pemerintah.
Ia juga menyampaikan militer Kamboja telah berkomunikasi dengan pihak Thailand untuk mendesak pembebasan segera terhadap para personel yang ditahan.
“Keselamatan angkatan bersenjata negara, serta warga sipil yang tinggal di wilayah terdampak, telah menjadi prioritas tertinggi bagi pemerintah,” ujar Hun Manet.
Oleh karena itu, pemerintah telah bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai gencatan senjata secepat mungkin, ia menambahkan.
Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Letjen Maly Socheata mengatakan Kamboja sejauh ini telah menerima jenazah salah satu dari 21 tentaranya yang ditahan oleh Thailand selama bentrokan perbatasan.
Sementara 20 orang lainnya masih ditahan oleh Thailand, tambahnya.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Thailand dan Kamboja pada Senin sepakat untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat dalam sebuah pertemuan di Malaysia. Ini menjadi terobosan signifikan untuk menyelesaikan bentrokan mematikan selama lima hari di perbatasan. Konflik itu menewaskan puluhan orang dan menyebabkan puluhan ribu warga kedua negara mengungsi.
Hubungan antara Thailand dan Kamboja memburuk dalam beberapa pekan terakhir seiring ketegangan meningkat menjadi serangan udara lintas batas dan tembakan roket pekan lalu, yang menyebabkan banyak korban jiwa, termasuk di kalangan tentara.