Hasil Survei LSI Denny JA: 72,6 Persen Responden Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi

Presiden ke-7 RI Jokowi menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo. Foto/Istimewa
Presiden ke-7 RI Jokowi menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo. Foto/Istimewa
0 Komentar

DIREKTUR LSI Denny JA Ardian Sopa menyatakan isu ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) tak pengaruhi kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap Presiden ke-7 RI tersebut.

Demikian paparan survei terbaru LSI Denny JA periode 28 Mei – 12 Juni 2025 dengan tema ‘Siapa percaya ijazah palsu atau asli Jokowi’. Survei dilakukan untuk menakar apakah sebuah isu berhasil mencederai legitimasi seorang tokoh atau justru hanya bergema di ruang-ruang terbatas.

“Temuan survei menunjukkan bahwa isu ini memiliki daya rusak yang terbatas secara agregat. Sebanyak 72,6 persen responden menyatakan isu ijazah tidak memengaruhi kepercayaan mereka terhadap Jokowi. Sementara hanya 22,6 persen yang menyatakan terpengaruh,” kata Ardian dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Dia bilang, secara umum, narasi ini tidak berhasil menggoyahkan kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap Jokowi, meskipun masih menyisakan dampak psikologis pada sebagian segmen.

“Namun, angka 22,6 persen bukanlah sesuatu yang sepele. Mereka yang menyatakan kepercayaan mereka terhadap Jokowi terpengaruh dengan isu ijazah justru lebih besar dari jumlah mereka yang percaya isu ijazah palsu itu sendiri 12,2 persen,” tuturnya.

Ardian menegaskan, hal ini juga mengindikasikan bahwa daya rusak dari isu ini tidak hanya berada pada tataran faktual, melainkan juga pada ranah simbolik dan psikologis

“Dalam kontestasi politik, persepsi publik adalah aset yang sensitif dan dapat berubah cepat. Jika satu dari lima warga merasa goyah kepercayaannya, maka hal ini menunjukkan isu ini berhasil menembus batas psikologis pada kelompok tertentu, meskipun tidak cukup kuat untuk membentuk konsensus nasional,” jelas Ardian.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei menggunakan 1200 responden, dengan estimasi margin of error sebesar 2,9 persen. Untuk memperkuat temuan dan Analisa, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif berupa indepth interview, FGD, dan media analisis.

0 Komentar