“Selanjutnya kami temukan pula adanya memar pada kelopak mata atas kiri, ada memar pada bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan dan juga lengan bawah kanan dengan masing-masing 1 buah memar pada kelopak mata kiri, 1 buah memar pada bibir Bawah bagian dalam, ada dua buah memar pada lengan atas kanan, dan dua buah memar pada lengan bawah kanan,” ujar Yoga.
Selanjutnya, kata Yoga, tim melaporkan pada otot-otot leher tidak ditemukan adanya resapan darah. Namun, pada batang tenggorok terdapat lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan. Pada bagian paru-paru korban, tim menemukan adanya pendarahan dan pelebaran pembuluh darah.
“Kami temukan pada organ dalam itu pada paru-paru ditemukan adanya sembab paru atau pembengkakan pada paru serta seluruh organ-organ dalam itu kami temukan pelebaran pembuluh darah dan juga bintik-bintik pendarahan,” papar dia.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Dengan pemeriksaan tersebut, Yoga dan tim menyimpulkan temuan luka dan memar pada wajah dan organ gerak korban terjadi akibat kekerasan tumpul. Selain itu, Yoga menyebut, tim tidak menemukan adanya penyakit pada organ dalam diplomat Kemlu itu sebelum tewas.
“Dapat kami simpulkan dari pemeriksaan forensik, pada pemeriksaan terhadap mayat laki-laki berusia 39 tahun dan bergolongan darah O ini, ditemukan luka terbuka dangkal pada bibir bagian dalam, luka lecet pada wajah dan leher serta memar-memar pada wajah, bibir bagian dalam, dan anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul,” kata Yoga.