TIM forensik RSCM mengungkapkan temuan penyebab memar pada tubuh diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (39) saat meninggal di kos-kosan Gondangdia, Jakarta Pusat. Dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM mengawali penjelasan dengan perbedaan memar dan lebam.
Yoga mengatakan, istilah lebam terjadi ketika seseorang sudah meninggal. Sementara, memar terdapat pada beberapa bagian tubuh seperti pada mata, bibir hingga lengan korban.
“Lebam terjadi pada saat seseorang telah meninggal. Jadi saya ulangi bahwa yang saya sebutkan adanya memar-memar tersebut pada kelopak mata atas kiri, ada pada bibir bagian dalam, lengan atas kanan dan juga lengan bawah kanan,” kata Yoga saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Hasil gelar perkara, kata Yoga, memar yang ditemukan dari tubuh Arya Daru disebabkan karena memanjat tembok di rooftop Kemlu. Temuan itu ditemukan saat gelar perkara di Gedung Kemlu beberapa waktu lalu.
Yoga mengatakan, beberapa titik memar pada tubuh ADP yang ditemukan saat pemeriksaan luar jenazah dilakukan pada 8 Juli 2025 pukul 13.55 WIB.
“Berdasarkan hasil gelar perkara kemarin diinformasikan oleh penyidik bahwa adanya di Kemenlu di rooftopnya lantai 12 ada kegiatan untuk memanjat tembok. Itu yang dapat menyebabkan adanya memar pada lengan atas kanan,” ujar dia.
Dokter RSCM mengungkapkan, hasil autopsi pada tubuh Arya Daru Pangayunan (39). Dokter RSCM Yoga Tohijiwa membeberkan sederet luka dan memar pada tubuh jenazah ADP sebelum ditemukan tewas. Luka-luka terdapat pada wajah, tepatnya bagian pipi dan leher korban.
“Ditemukan adanya luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah bagian dalam, selanjutnya luka-luka lecet pada pipi kanan dan leher yang terdiri dari satu buah luka lecet di pipi kanan, dan ada lima buah luka lecet di bagian leher,” kata Yoga.
Yoga melanjutkan, tim menemukan ada memar pada kelopak mata, bibir dan lengan korban. Tim menggunakan teknik khusus leher untuk mendalami apakah luka-luka yang terdapat pada bagian luar tubuh korban berdampak pada organ-organ di dalam leher.