Kementerian Intelijen mengungkapkan para agennya melakukan misi siber dan spionase di dalam wilayah Palestina yang diduduki, menyusup ke dalam aparat keamanan musuh.
Sementara beberapa anggota ditangkap, sebagian besar operasi tetap tidak terdeteksi dan sedang berlangsung.
Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah dengan merekrut aset intelijen dan operasional dari dalam lapisan militer dan keamanan terdalam rezim Israel.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Operasi tersebut untuk melaksanakan misi yang ditugaskan, mengumpulkan laporan terdokumentasi dan visual operasi, dan memverifikasinya.
Kementerian secara terbuka dan jelas mengumumkan meskipun rezim Israel yang lumpuh berhasil mengidentifikasi dan menangkap beberapa mata-mata Iran, akan tetapi segmen yang lebih besar dan lebih penting dari misi ini tetap aktif.
Para mata-mata Iran mengumpulkan informasi intelijen yang sangat rahasia, termasuk mengenai target nuklir, pertahanan, dan ekonomi. Mereka memberikannya kepada Angkatan Bersenjata Iran sebelum dan selama perang.
Lebih lanjut, Kementerian Intelijen menambahkan, lebih dari 20 mata-mata yang terkait dengan Mossad ditangkap di berbagai provinsi, menggagalkan rencana sabotase dan pembunuhan.
Kementerian tersebut juga mengungkapkan rencana rezim Israel untuk menggunakan kelompok-kelompok teroris dan separatis untuk menyulut kekacauan internal.
Di antaranya, para pemimpin Daesh (ISIL) dan tentara bayaran bersenjata ditangkap, senjata disita, dan serangan lintas batas diblokir.
Pernyataan itu mengatakan, AS dan rezim Israel berencana membentuk pemerintahan boneka dinakhodai oleh rezim monarki Pahlevi yang berada di pengasingan dan dipermalukan. Dia disebut berkoordinasi secara erat dengan agen-agen Zionis.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Badan-badan intelijen menemukan keterlibatan mereka dan dengan cepat menggagalkan upaya-upaya untuk mengerahkan tim-tim bersenjata ke Teheran sebagai bagian dari skema pergantian rezim ini.
Puluhan orang ditangkap karena menerima dana dalam bentuk mata uang digital untuk melakukan sabotase.
Sementara yang lain terlibat dalam propaganda terkait Zionis dengan kedok kelompok-kelompok agama atau masyarakat sipil.
Kementerian tersebut menggambarkan serangan siber agresif rezim Israel yang dimaksudkan untuk mengganggu infrastruktur vital Iran.
Rencana yang lebih besar untuk menggunakan perang digital untuk memicu kerusuhan juga termasuk dalam inisiatif ini.
Namun, simpul-simpul utama dalam jaringan propaganda online musuh ditemukan oleh intelijen Iran.