Pernyataan Rinci Kementerian Intelijen Iran Ungkap Operasi Terkoordinasi Selama 12 Hari Amerika Serikat-Israel

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

KEMENTERIAN Intelijen Iran telah mengeluarkan pernyataan rinci yang mengungkap operasi terkoordinasi selama 12 hari oleh Amerika Serikat, rezim Israel, dan sekutu regional mereka untuk mengacaukan dan memecah-belah Republik Islam Iran.

Pernyataan ini disampaikan Kementerian Intelijen pada Senin (29/7/2025) dalam peringatan Hari ke-40 mengenang kesyahidan warga Iran selama perang 12 hari.

Dalam peringatan itu, segenap rakyat memberikan penghormatan kepada warga sipil yang gugur, komandan militer, ilmuwan nuklir, dan perwira intelijen yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kementerian tersebut menegaskan kesetiaan teguh kepada Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, dan arahan strategisnya.

Kementerian menekankan agresi musuh pada 23 Juni bukanlah operasi terbatas, melainkan perang yang terencana dan multidimensi.

Menurut pernyataan tersebut, aliansi AS-Israel, bersama beberapa kaki tangan Eropa dan kelompok-kelompok teroris, meluncurkan operasi ekstensif.

Mereka menggunakan militer, siber, intelijen, perang kognitif, dan destabilisasi internal untuk memaksa Iran tunduk sekaligus menghancurkan eksistensi Republik Islam.

Persiapan perang tersebut termasuk negosiasi yang menipu, penyalahgunaan wewenag organisasi internasional, dan resolusi ilegal dari Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Selain itu juga didukung propaganda media, operasi intelijen oleh Komando Pusat AS (CENTCOM), Pentagon, dan perusahaan-perusahaan terkait Israel yang memanfaatkan teknologi canggih satelit dan dunia maya.

Kementerian mengungkapkan tujuan dari rencana tersebut adalah perubahan rezim, fragmentasi nasional, dan gangguan terhadap kedaulatan Iran.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Namun ternyata para agresor itu, katanya, tak menyadari dengan seksama bahwa mereka berhadapan dengan kemauan keras bangsa Iran dan keteguhan Angkatan Bersenjata di bawah komando Ayatollah Khamenei.

Pernyataan itu menambahkan badan-badan intelijen Barat, dengan mengandalkan analisis delusi dan informasi yang salah dari kelompok-kelompok anti-Iran, telah meremehkan ketahanan Iran.

Strategi musuh yang menduplikasi berbagai upaya perubahan rezim AS di berbagai negara seperti Irak dan Afghanistan dipaksa kandas oleh pertahanan terpadu Iran.

Di luar agresi militer terbuka, rezim Israel secara diam-diam melakukan pembunuhan, sabotase infrastruktur, kerusuhan, dan aktivasi proksi teroris-termasuk para pengkhianat yang diasingkan, sisa-sisa MKO, dan elemen-elemen monarki pada rezim Iran sebelum Revolusi Islam.

0 Komentar