PENELITI dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia masih akan mengalami kondisi kering selama dasarian ketiga Juli, namun akan kembali dilanda hujan pada awal Agustus.
Hal itu karena bibit pusaran badai atau vorteks mulai terbentuk pada 26 Juli 2025 di Samudra Hindia, dengan pusatnya di dekat pesisir barat Sumatera bagian tengah. Fenomena ini diperkirakan akan terus berkembang hingga awal Agustus 2025. Lokasi pusat vorteks diprediksi tetap berada di sekitar wilayah tengah Sumatera.
“Selama proses prakondisi vorteks ini, hujan mulai terbentuk kembali di sebagian Sumatera terutama bagian tengah dan selatan, yakni Jambi, Palembang, dan sekitarnya,” kata Erma dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 27 Juli 2025.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pada dasarian kedua Agustus, vorteks diprediksi mendekati daratan. Pusatnya akan bergeser ke tenggara menuju pesisir barat Bengkulu-Lampung dan Selat Sunda.
“Seiring dengan pergerakan vorteks tersebut, maka peningkatan hujan pun dapat kembali terbentuk di sebagian besar Jawa bagian barat terutama di wilayah selatan seperti Bogor dan Bandung,” tuturnya.
Erma menambahkan bahwa pergerakan vorteks bisa meningkatkan curah hujan secara merata di wilayah barat Indonesia. Kondisi ini perlu diwaspadai selama dasarian kedua dan ketiga Agustus 2025.
Ia mengingatkan bahwa hujan harian yang terus-menerus dalam periode tersebut berpotensi menyebabkan banjir. Mitigasi perlu segera disiapkan untuk mengantisipasi dampaknya.
BMKG, kata Erma, perlu melakukan pemantauan secara intensif. Pemerintah daerah juga diimbau untuk siaga terhadap efek pertumbuhan dan pergerakan vorteks tersebut, khususnya di wilayah Jawa bagian barat.