PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal kasus tuduhan ijazah palsu yang dilaporkannya ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu. Kasus tersebut menyeret 12 nama terlapor. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan, laporan tersebut bukan ditujukan kepada individu tertentu, melainkan terhadap peristiwa dugaan pencemaran nama baik dan fitnah.
“Jadi yang saya laporkan itu adalah peristiwa mengenai dugaan pencemaran naik baik dan fitnah,” ujar Jokowi saat ditemui wartawan seusai salat Jumat (25/7) di Solo.
Dikatakan Jokowi, dalam laporan ke Polda Metro Jaya tersebut, ia tidak pernah menyebut satu pun nama seseorang. Dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polri kemudian memunculkan nama-nama terlapor.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Saya tidak melaporkan nama, kemudian ada tindak lanjut dari penyelidikan dan memunculkan nama nama itu,” jelasnya.
“Jadi sekali lagi yang saya laporkan adalah peristiwa dugaan pencemaran naik baik dan fitnah,” katanya lagi.
Jika sekarang muncul sejumlah nama, termasuk mantan Ketua KPK Abraham Samad, lanjut Jokowi, itu murni hasil penyelidikan dari kepolisian. Dia mengaku tak terlibat dalam penentuan nama-nama tersebut.
“Bukan, itu karena proses penyelidikan yang ada di Polri,” tandasnya.
Untuk diketahui, proses penyelidikan kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi kini memasuki babak baru. Dalam perjalanannya, muncul 12 daftar nama terlapor, termasuk tokoh publik maupun aktivis hukum.
Kendati demikian, Jokowi menegaskan ia tidak menargetkan individu. Ia mengaku lebih fokus pada penegakan hukum terhadap penyebaran informasi palsu yang merusak nama baiknya.