24 Juli 2025 Pukul 11:30: Serangan Udara Balasan Thailand
11:30 siang waktu setempat — Mengutip Khmer Times, ketegangan meningkat tajam saat pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara Kerajaan Thailand melancarkan serangan udara terhadap posisi militer Kamboja di zona perbatasan yang disengketakan di Provinsi Preah Vihear. Ini merupakan penggunaan kekuatan udara pertama yang dikonfirmasi dalam konflik terbaru ini.
Serangan udara ini menandai eskalasi serius dari konflik bersenjata, yang sebelumnya masih terbatas pada kontak darat dan serangan artileri. Bentrokan darat dilaporkan telah terjadi sejak pagi hari di sekitar wilayah pegunungan Dangrek.
Tanggapan Resmi Kamboja dan Thailand
Mengutip pernyataan Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Jenderal Mali Sujata, pihaknya mengutuk tindakan Thailand sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan nasional. Kamboja menegaskan bahwa mereka hanya membalas serangan demi mempertahankan wilayah, dan menyebut penggunaan senjata berat serta bom oleh Thailand sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Kamboja menyatakan tetap berkomitmen menyelesaikan konflik secara damai melalui jalur diplomatik, namun juga menegaskan kesiapan total untuk membela kedaulatan nasional sesuai Pasal 51 Piagam PBB.
Sementara itu, Juru Bicara Angkatan Darat Thailand dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa tindakan balasan termasuk serangan udara merupakan bentuk perlindungan atas personel militer dan warga sipil. Thailand menyebut serangan roket BM-21 oleh pihak Kambojake wilayah pemukiman sebagai tindakan keji yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Pemerintah Thailand menyatakan telah mengevakuasi warga dari area terdampak dan mempersiapkan segala opsi kontinjensi untuk menghadapi kemungkinan eskalasi lebih lanjut.