8 Poin Penting Hasil Kesepakatan Dagang Amerika Serikat-Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto menghubungi pemenang Pilpres Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telep
Presiden RI Prabowo Subianto menghubungi pemenang Pilpres Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon secara langsung di sela rangkaian kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara. Dalam sambungan telepon tersebut, Trump mempersilakan Prabowo menghubunginya kapan saja, Senin (11/11/2024) (Instagram @prabowo)
0 Komentar

7. Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Hidup

Indonesia juga berencana untuk mengadopsi dan mempertahankan perlindungan lingkungan hidup tingkat tinggi dan menegakkan hukum terkait secara efektif. Komitmen juga termasuk meningkatkan tata kelola sektor kehutanan, memerangi perdagangan produk hutan ilegal, dan mendorong pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara efisien.

“Dan sepenuhnya melaksanakan Perjanjian WTO tentang subsidi perikanan; dan memerangi penangkapan ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur, serta perdagangan satwa liar ilegal,” tulis Gedung Putih.

8. Pembelian Pesawat hingga Komoditas Energi

Gedung Putih juga menyebut Indonesia bersedia membeli pesawat senilai US$ 3,2 miliar; komoditas pertanian, termasuk kedelai, bungkil kedelai, gandum, dan kapas senilai US$ 4,5 miliar; serta produk energi, termasuk minyak mentah, bensin, dan gas alam cair (LNG) senilai US$ 15 miliar.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Tak hanya itu, Indonesia dan AS turut menyepakati komitmen peningkatan kerja sama ekonomi dan keamanan nasional guna mengatasi praktik perdagangan tidak adil. Kerja sama juga mencakup pengendalian ekspor, keamanan investasi, dan mengatasi upaya penghindaran bea masuk.

“Dalam beberapa minggu mendatang, AS dan Indonesia akan merundingkan dan menyelesaikan perjanjian perdagangan timbal balik, menyiapkan perjanjian untuk ditandatangani, dan melaksanakan formalitas domestik sebelum perjanjian mulai berlaku,” tulis Gedung Putih.

0 Komentar