INDONESIA mencatatkan tonggak sejarah baru dalam dunia perdagangan internasional. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berhasil menyepakati perjanjian dagang strategis berskala global.
Perjanjian dagang ini disebut-sebut sebagai terobosan terbesar dalam sejarah hubungan ekonomi Indonesia.
Presiden Prabowo menyambut baik capaian penting dalam hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya dalam penyelesaian perjanjian perdagangan yang telah lama dinegosiasikan.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Hal ini disampaikan Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia.
“Alhamdulillah tadi kita ada pertemuan dengan Uni Eropa, Komisi dan Dewan, President Commission, EU Commission, dan President European Council,” ujar Presiden Prabowo.
Kepala Negara mengungkapkan, pertemuan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan berupa penyelesaian comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan,” ucapnya.
Perjanjian CEPA ini, menurut Presiden Prabowo, akan membuka jalan menuju bentuk kerja sama perdagangan bebas atau free trade agreement. dengan penghapusan hampir seluruh tarif antara kedua pihak.
“Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo menegaskan, keberhasilan mencapai kesepakatan CEPA merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam membuka peluang untuk memasuki pasar Uni Eropa.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Di samping itu, Presiden juga menyoroti potensi ekonomi kawasan tersebut sebagai mitra dagang yang penting bagi Indonesia.
“Jadi ini saya kira terobosan baru. Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar. Jadi ini Alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” katanya.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan apresiasi langsung atas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan proses negosiasi CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa yang sempat mandek selama 10 tahun.