SELEBGRAM sekaligus desainer asal Indonesia, Arnold Putra, kembali menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan bahwa ia kini ditahan oleh pemerintah Myanmar.
Isu ini mencuat setelah anggota Komisi I DPR RI, Abraham Sridjaja, menyatakan dalam rapat bersama Kementerian Luar Negeri bahwa ada seorang WNI yang dituduh mendanai kelompok pemberontak di negara tersebut.
“Ada satu warga negara kita di Myanmar yang ditahan oleh pemerintah Myanmar. Dia dituduh bahwa dia mendanai pemberontak Myanmar. Padahal dia tidak ada niat untuk seperti itu,” kata Abraham Sridjaja dikutip dari TV Parlemen.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Kementerian Luar Negeri RI pun akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait penahanan seorang WNI berinisial AP. Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyebut bahwa AP ditangkap pada 20 Desember 2024 oleh otoritas Myanmar dan telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
“Setelah melalui proses pengadilan, AP divonis tujuh tahun penjara,” kata Judha, dikutip Antara, Rabu (2/7/2025).
Ia dijerat dengan tiga undang-undang berbeda, yakni UU Anti-Terorisme, UU Keimigrasian, dan UU Perkumpulan yang Melanggar Hukum (Unlawful Associations Act).
Saat ini, AP mendekam di penjara Insein, Yangon, dan pemerintah Indonesia tengah memperjuangkan pembebasannya melalui jalur nonlitigasi, termasuk dengan mengajukan permohonan pengampunan dari pihak keluarga.
Meski tidak disebutkan secara langsung, banyak yang mengaitkan inisial AP tersebut dengan Arnold Putra. Lantas, siapakah Arnold Putra ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profilnya!
Arnold Putra dikenal sebagai figur publik yang tidak asing dengan kontroversi. Lahir di Jakarta pada 1995, ia menekuni dunia fashion sejak usia muda, berkat dorongan dari ibunya.
Kehidupannya yang serba mewah dan nyentrik menjadi sorotan, terlebih karena gaya busananya yang tidak biasa dan pemikirannya yang kerap menantang norma.
Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda
Pada tahun 2016, nama Arnold mencuat setelah ia merancang tas dari tulang belakang manusia. Ia mengeklaim bahwa material tersebut didapat dari pasokan medis yang legal di Kanada.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2022, ia kembali menuai kecaman setelah dikaitkan dengan kasus pengiriman organ manusia yang digerebek oleh pihak berwenang Brasil.