Mengungkap Kematian Brigadir Nurhadi: Kronologi Dugaan Pembunuhan dan Penyebab Korban Tewas

Sebuah video amatir yang merekam momen santai Brigadir Muhammad Nurhadi di kolam vila Gili Trawangan, Nusa Ten
Sebuah video amatir yang merekam momen santai Brigadir Muhammad Nurhadi di kolam vila Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 16 Juni 2025 pukul 19.55 WITA, kini menjadi sorotan utama dalam kasus kematian misteriusnya. Tak lama setelah rekaman tersebut, Nurhadi ditemukan tewas, diduga dihabisi oleh dua atasannya.
0 Komentar

Selain itu, pihak forensik juga menemukan adanya cairan dari luar yang masuk ke tubuh korban. Hal itu dipastikan dari pemeriksaan sumsum tulang, otak, paru-paru, dan ginjal.

Ahli forensik kemudian menyimpulkan bahwa cairan itu merupakan air yang berasal dari kolam tempat penginapan.

Kondisi tersebut menguatkan analisa tim forensik bahwa Brigadir MN belum meninggal saat berada di kolam, melainkan dalam keadaan pingsan. Hal yang membuat korban pingsan dengan posisi patah tulang lidah itu diduga akibat pencekikan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

“Jadi, tidak bisa dipisahkan pencekikan dengan patah tulang lidah. Kejadian itu kegiatan yang berkesinambungan,” ucap dia.

Siapa Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi?

Polisi telah menetapkan tiga tersangka dengan dua di antaranya merupakan mantan perwira Polri yang bertugas di Bidang Propam Polda NTB. Mereka berinisial Kompol Y dan Ipda HC serta satu orang perempuan berinisial M.

Kepolisian menetapkan mereka yang turut berada di lokasi kejadian, yakni di sebuah penginapan di wilayah Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara sebagai tersangka dengan menerapkan Pasal 351 ayat (3) KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang kelalaian.

Syarif Hidayat mengatakan penyidik telah menemukan sedikitnya dua alat bukti yang menguatkan perbuatan pidana ketiga tersangka terkait dugaan penganiayaan dan kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

Alat bukti tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan 18 saksi dan sejumlah ahli. Salah satu yang menguatkan perihal analisa tim forensik yang menyimpulkan Brigadir MN meninggal akibat dicekik.

Analisa itu didapatkan tim forensik berdasarkan hasil autopsi dari ekshumasi makam Brigadir MN di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat.

0 Komentar