“PR domestiknya harus beres. Kewibawaan Internasional maka dimulai dari kewibawaan domestik misalnya persoalan lingkungan hidup, HAM, Demokrasi, untuk itu harus dibenahi urusan domestiknya,” sebut Anies.
Anies menyebutkan bahwa tugas Republik yaitu Undang-undang Dasar 1945 untuk rakyat, selain itu Republik juga memiliki tugas di dunia karena Republik hadir tidak hanya untuk rakyat Indonesia juga hadir sebagai warga dunia.
“Untuk itu sebabnya harus muncul di pertemuan-pertemuan Global,” ucapnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Anies menyinggung bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Sudah saatnya Indonesia tidak pasif, ambil posisi pro aktif.
Kemudian Anies masuk ke wilayah Indonesia yang memiliki penduduk dengan jumlah yang besar dan ini menarik jika bisa jadi pasar dunia.
“Indoneia sebagai penduduk besar di dunia, memiliki pasar yang sangat menarik. Untuk itu Indonesia harus bisa menyiapkan pelaku-pelaku ekonomi yang bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri sekaligus menjadi tamu yang mempersona di negeri orang,” ungkapnya.
Bagi pelaku ekonomi yang besar seperti raksasa didorong berkiprah di dunia internasional, mereka harus bisa mejadi brand of di Indonesia. Menjadi wakil Indonesia berkompetisi di tingkat global.
“Sudah saatnya korporasi Indonesia berlagak di luar negeri, berperan di dunia. Lalu pengusaha yang kecil dan yang tengah dibesarkan di dalam paket domestik,” ujarnya.
Kemudian Anies singgung soal demokrasi Indonesia agar tetap kondusif dan tidak menjadi ancaman baik di negeri sendiri juga di luar. Demokrasi ini penting apa yang sudah disusun sebagai rencana negara sesuai dengan aspirasi rakyat.
“Semoga forum ini menjadi catatan penting bagi kontribusi rakyat dari orang-orang baik,” tutupnya.