Energi Gaib Legenda Jejak Kaki Raja Sanjaya di Candi Arjuna

Kawasan Candi Arjuna
Kawasan Candi Arjuna
0 Komentar

CANDI Arjuna adalah simbol sejarah Dieng yang paling dikenal. Mitos Candi Arjuna kerap dikaitkan dengan aura gaib dan energi spiritual yang dipercaya menjaga keseimbangan alam sekitarnya.

Sebagai salah satu kompleks candi tertua dari era Kerajaan Mataram Kuno, Candi Arjuna menjadi pusat kepercayaan mistis yang masih hidup di kalangan penduduk lokal maupun pengunjung.

Mitos Candi Arjuna: Energi Gaib dan Legenda Lokal

Mitos Candi Arjuna menyebut bahwa kompleks ini dibangun dengan bantuan tenaga ghaib, atau didirikan dalam satu malam oleh makhluk halus. Masyarakat percaya bahwa ada penyimpanan energi sakral di dalam batu-batuan andesitnya.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Struktur Candi Arjuna dan sekelilingnya ditata mengikuti prinsip atau kepercayaan dalam aliran Hindu Shaivistik (pemujanya Dewa Siwa).

Simbol trimurti dan relief dewa dalam mitologi Indonesia, menunjukkan bahwa candi ini bukan hanya monumen, tetapi ruang suci yang memiliki fungsi spiritual.

Legenda setempat mengatakan bahwa siapa pun yang datang dengan niat buruk akan menghadapi gangguan, suara ritual entah dari mana, kilasan cahaya di malam hari, atau perubahan suhu tiba-tiba.

Ada pula yang menuturkan bahwa jejak kaki Raja Sanjaya, pendiri candi, terlihat samar di pondasi candi kala malam gelap.

Jejak Arsitektur dan Fungsi Religius Candi

Candi Arjuna dilengkapi fakta arkeologis. Candi Arjuna dan candi sekitarnya dibangun antara abad ke-7 hingga ke-8 Masehi sebagai pusat pemujaan Dewa Siwa.

Kompleks ini terdiri atas Candi Arjuna, Semar, Srikandi, Puntadewa, dan Sembadra, dinamai berdasarkan tokoh Mahabharata.

Kubus sederhana candi menjadi wadah simbol trimurti, lengkap dengan ornamen makara dan kala.

Baca Juga:Sekjen DPR Sebut Terima Surat Forum Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Gibran: Kami Teruskan ke PimpinanKetua Koperasi Al- Azariyah dan Pengawas Operasional Tersangka Insiden Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda

Mengutip laman journal.unnes.ac.id, ornamen pada kelompok Candi Arjuna memiliki kelengkapan visual yang lebih sempurna dan lengkap dibandingkan candi-candi di kompleks Dieng.

Hubungan itu pula yang menciptakan kesan bahwa struktur ini punya tujuan religius dan sakral lebih kuat daripada hanya sebagai warisan budaya fisik.

Mitos Candi Arjuna terus hidup melalui ritual lokal, larangan adat, dan media sosial. Banyak pengunjung datang untuk mencari berkah, melakukan meditasi, atau sekadar merasakan energi spiritual.

0 Komentar