MILIARDER asal Amerika Serikat, Elon Musk, meluncurkan partai politik bernama America Party atau Partai Amerika, Jumat (4/7/2025) lalu. Pemilik perusahaan Tesla, SpaceX, hingga X, itu mengatakan partai ini dibentuk untuk melawan Partai Republik dan juga Partai Demokrat, dua partai politik di AS.
Melansir dari The Guardian, Elon Musk mengatakan bahwa partainya akan menargetkan sejumlah kursi penting di Kongres AS pada Pemilu 2026 mendatang. Dia ingin partainya menjadi penentu dalam pengambilan keputusan di Kongres Senat dan DPR.
“Dengan faktor 2 banding 1, Anda menginginkan partai politik baru dan Anda akan mendapatkannya! Kalau menyangkut kebangkrutan negara kita dengan pemborosan & korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi. Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda,” kata Elon dalam unggahannya di X @elonmusk, Sabtu (5/7/2025).
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Diketahui, Elon Musk membentuk partai ini, usai Donald Trump, menandatangani paket anggaran bernama ‘Big, Beautiful Bill’ senilai lebih dari 3 triliun dolar AS pada Jumat (4/7/2025) lalu. Elon menilai bahwa anggaran tersebut, terlalu boros dan memperparah utang negara.
Padahal, Elon Musk sempat membantu Trump untuk memangkas pemborosan anggaran melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Namun, saat ini, banyak program efisiensi yang dibatalkan oleh terbentuknya anggaran baru.
Meski begitu, Elon tidak ingin menjadi Presiden Amerika Serikat. Namun, dia ingin partainya dapat mendukung calon legislatif yang bisa menekan anggaran dan membawa perubahan nyata. Targetnya adalah 2-3 kursi Senat dan 8-10 kursi DPR.
Dia juga sempat mengadakan jajak pendapat di X. Hasilnya, 65 persen pengguna mendukung pembentukan partai baru ini.
Meski begitu, membentuk partai baru di Amerika, bukan perkara mudah. Elon Musk, harus melewati banyak aturan negara bagian, membangun struktur organisasi, dan mencari calon anggota Senat dan DPR yang tepat.
Bahkan, sejumlah pengamat mengatakan, pembentukan partai ini bisa gagal. Namun, jika berhasil partai ini akan menjadi kekuatan penentu di Kongres dan mengubah peta politik di Amerika Serikat.
Diketahui, sejak adanya kritik soal anggaran, hubungan antara Trump dan Elon semakin memanas. Bahkan, Trump disebut akan mempertimbangkan pencabutan subsidi pemerintah untuk Tesla dan SpaceX milik Elon.