Pantai Pebuahan Titik Krusial Proses Evakuasi Tragedi Tenggelamnya KMP Tunu

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Perairan Selat Bali. (Istimewa)
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Perairan Selat Bali. (Istimewa)
0 Komentar

SUASANA di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (4/7/2025), masih tampak sibuk. Sejumlah personel gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI-Polri, termasuk Brimob, bersama warga setempat, terus melakukan pemantauan dan penyisiran di sepanjang garis pantai.

Lokasi ini menjadi salah satu titik krusial dalam proses evakuasi tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Pagi tadi, petugas menemukan sejumlah barang yang diduga kuat milik penumpang kapal. Di antara temuan tersebut terdapat sehelai sarung, kemeja putih bermotif hitam, celana pendek jin, serta pakaian dalam pria berwarna cokelat dan hijau muda.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Barang-barang itu ditemukan terdampar di bibir Pantai Pabuahan dan langsung diamankan untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim gabungan. Menurut keterangan petugas di lapangan, Pantai Pabuahan memang kerap menjadi lokasi terdamparnya korban maupun barang-barang dari peristiwa laut. Hal ini disebabkan oleh karakteristik geografis pantai yang berupa cekungan, serta adanya arus bawah laut yang mengarah naik ke daratan.

“Sudah beberapa kali kalau ada kejadian di laut, korban maupun barang-barang sering terbawa arus dan munculnya di sini. Arus bawah lautnya memang seperti menarik ke pantai,” ungkap seorang petugas yang berjaga.

Keberadaan arus laut yang dinamis menjadikan kawasan ini sebagai salah satu zona penting pemantauan, terutama dalam situasi darurat seperti saat ini.

Hingga hari ini, proses pencarian dan evakuasi terhadap korban KMP Tunu Pratama Jaya masih terus dilakukan secara intensif.

Tim gabungan masih menyisir pesisir dan perairan di sekitar lokasi tenggelam, sementara posko informasi dan pengaduan korban juga tetap siaga 24 jam untuk menerima laporan dari keluarga penumpang yang belum ditemukan.

0 Komentar