Indonesia-Arab Saudi Teken Perjanjian Investasi dan Nota Kesepakatan Senilai $27 Miliar

Putra Mahkota Saudi dan Presiden Prabowo gelar pembicaraan, pimpin bersama rapat koordinasi pertama Dewan Peng
Putra Mahkota Saudi dan Presiden Prabowo gelar pembicaraan, pimpin bersama rapat koordinasi pertama Dewan Pengawas.
0 Komentar

INDONESIA dan Arab Saudi telah menandatangani perjanjian investasi dan nota kesepakatan senilai sekitar $27 miliar selama kunjungan resmi Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke Kerajaan tersebut, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Rabu oleh Saudi Press Agency.

Kesepakatan yang ditandatangani mencakup entitas sektor swasta dari kedua negara ini yang akan berfokus pada beberapa sektor, termasuk energi bersih, industri petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan.

Kerja Sama dalam Isu Regional

Dalam pernyataan bersama mereka, Arab Saudi dan Indonesia juga menegaskan kembali dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina dan menyatakan keprihatinan atas krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Kedua negara mengecam penggunaan kelaparan sebagai senjata dan blokade oleh Israel terhadap warga sipil, menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina, dan menegaskan kembali dukungan mereka untuk solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.

Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata, genosida militer Israel di Gaza terus berlanjut sejak Oktober 2023.

Lebih dari 57.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Terkait Suriah, dalam pernyataan tersebut kedua negara juga menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

Kedua negara menolak campur tangan asing dan mengecam serangan berulang Israel terhadap wilayah Suriah.

Mereka juga menyambut baik pencabutan sanksi Barat terhadap Suriah, menyebutnya sebagai langkah menuju rekonstruksi dan kembalinya para pengungsi.

0 Komentar