DUTA Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menegaskan bahwa negaranya tidak pernah berada dalam posisi gencatan senjata dengan Israel. Menurut dia, yang terjadi adalah penghentian aksi bela diri setelah agresi dari Israel berhenti.
“Tidak ada gencatan senjata di antara kami. Yang ada adalah dikarenakan aksi agresi terhadap Iran berhenti, maka aksi bela diri kami berhenti,” kata Boroujerdi di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Juli 2025.
Ia menekankan bahwa posisi Iran adalah merespons serangan, bukan memulai konflik. “Tentu kami tidak pernah melakukan serangan kepada negara lain. Kami selalu melakukan bela diri. Kami tidak memulai perang tapi selalu siap membela diri,” ujarnya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Menurut Boroujerdi, serangan Israel terjadi ketika Iran sedang berada dalam proses diplomasi dengan Amerika Serikat terkait program nuklir. “Rezim Zionis menyerang pada saat kami sudah lima kali melakukan negosiasi langsung dengan mereka berkaitan dengan aktivitas nuklir,” ucapnya.
Ia mengatakan serangan udara Israel pada 13 Juni 2025 terhadap fasilitas Iran telah memutus jembatan kepercayaan yang sebelumnya dibangun melalui proses negosiasi. “Setelah serangan ini, kepercayaan antara satu sama lain sudah roboh dan tidak ada,” ujar Boroujerdi.
Dia mengatakan saat ini proses negosiasi nuklir tengah berada dalam tahap membangun kembali kepercayaan antara kedua pihak. “Sekarang kami sedang berada dalam tahap harus membangun percaya, rasa percaya antara satu sama lain,” kata dia menambahkan.
Konflik terbuka antara Iran dan Israel meletus pada 13 Juni 2025. Saat itu, Israel melancarkan serangan udara ke berbagai fasilitas Iran, termasuk militer, nuklir, dan sipil. Amerika Serikat kemudian turut bergabung dalam eskalasi militer dengan menggempur situs nuklir strategis Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada 21 Juni.
Iran kemudian merespons serangan tersebut dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel. Pada 24 Juni, Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Iran.