PENGAMAT sekaligus Direktur Pusat Studi Hubungan Internasional (CIRes) LPPSP FISIP Universitas Indonesia Fredy B. L. Tobing menilai perang yang terjadi antara Iran dan Israel memberikan dampak cukup serius terhadap situasi global. Pasokan minyak dunia bisa terganggu jika Iran sampai menutup Selat Hormuz.
“Menurut saya implikasi globalnya ini cukup serius sesungguhnya,” kata dia dalam webinar Perkembangan Konflik Israel-AS-Iran: Implikasi Global dan Respons Indonesia, yang diselenggarakan CIRes LPPSP FISIP UI, Jakarta, Kamis.
Fredy menilai dampak perang tersebut cukup serius karena kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang menjadi jantung kegiatan ekonomi dunia, khususnya di bidang energi. Untungnya, dua negara dengan kekuatan besar seperti Rusia dan China tidak terlibat langsung dalam perang tersebut, sehingga tidak menimbulkan dampak yang dikhawatirkan lebih besar lagi.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Bisa dibayangkan kalau mereka terlibat secara langsung, memang yang menang bisa jadi arang, yang kalah jadi abu. Nah ada yang untung (secara ekonomi) di situ,” kata dia.
Kemudian, Fredy juga menilai bahwa perang yang terjadi antara Iran dan Israel akan sangat berdampak terhadap fluktuasi harga minyak dunia jika Iran sampai menutup Selat Hormuz, yang menjadi jalur perlintasan perdagangan minyak dunia, sebagai balasan atas serangan Israel ke wilayah Iran.
“Jadi, rentan ini kondisi Timur Tengah kalau konflik di antara Iran-Israel ini tidak cepat bisa diredam. Security supply of oil dari negara-negara eksportir ke importir pasti terganggu, dan ini menyuplai seluruh dunia, khususnya negara-negara industri di Eropa, Asia Timur dan sebagainya,” kata Fredy.
“Nah, ini kan kita semua ngeri-ngeri sedap lah kalau Iran secara sepihak itu memperlakukan Selat Hormuz itu sebagai kepentingan nasionalnya semata, tidak memikirkan kepentingan dunia yang lebih luas,” katanya.
Dalam hal itu, dia berpendapat bahwa masyarakat dunia harus juga mengambil peran untuk turun tangan memberikan solusi dan resolusi damai terhadap konflik Iran-Israel. “Jadi implikasi global yang paling besar adalah berdampak pada inflasi di negara-negara importir khususnya, termasuk Indonesia,” ujarnya.