POLRI mengungkap bahwa penggunaan robot polisi salah satunya lantaran pertimbangan keselamatan anggota dan masyarakat. Tak dipungkiri, dalam beberapa operasi khusus yang dijalankan, kerap terdapat korban dari kalangan anggota maupun masyarakat.
“Jadi, ada risiko dari pekerjaan kepolisan itu yang perlu diantisipasi jangan sampai menimbulkan korban, baik itu masyarakat maupun anggota Polri itu sendiri, makannya kalau kita bisa memakai teknologi robot diharapkan itu mengurangi ataupun menghindari adanya korban,” tutur Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
Dia menerangkan, hingga saat ini jumlah pasti robot yang akan dihadirkan belum dapat dipastikan. Anggarannya pun akan disesuaikan dengan jumlah robot yang akan diperuntukan membantu kerja Polri.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Pengadaannya pun, kata dia, baru dimulai pada 2026. Sandi menerangkan, robot itu terdiri dari robot humanoid, robot dog, robot tank, ropi, dan robot agriculture.
“Karena kebutuhan untuk kepolisian di Indonesia kan sedikit berbeda dengan kebutuhan di luar negeri. Makanya kalau di luar negeri kan negaranya daratan, dia cuma satu suku bangsa. Agamanya juga cenderung sedikit. Kalau di Indonesia kan negaranya kepulauan. Kemudian kita Berbhinneka Tunggal Ika,” ungkap Sandi.
Diketahui, Polri mengungkap periodisasi perencanaan pengacaan robot yang akan membantu tugas-tugas kepolisian. Robot itu akan dipragakan pertama kali pada Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Silang Monas, besok (1/7/2025).
Sandi menerangkan, dalam rencana strategis Polri tahun 2025 hingga 2045, kehadiran robot-robot tersebut telah dibahas. Bahkan, untuk anggaran tahun 2026, Polri telah memasukan pengadaan robodog.
“Renstra Polri 2025 sd 2045 tentang penggunaan robot dalam membantu tugas-tugas Polri sudah ada. Tahun 2026 sudah dianggarkan untuk robodog, kegunaan sama dengan K9, untuk mendeteksi bahan-bahan dan benda-benda berbahaya, namun lebih efektif karena tidak perlu kita beri makan setiap hari, tidak perlu proses latihan dengan tenaga pawang, tahan cuaca ekstrem dan sebagainya,” tutur Sandi kepada wartawan, Senin (30/6/2025).