Mbak Ita: Hendra Prihadi Turut Terima Uang Setoran dari Iuran Kebersamaan ASN Bapenda Kota Semarang

Mantan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir bersama Alwi Basri dalam sidang perdana kasus korup
Mantan Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir bersama Alwi Basri dalam sidang perdana kasus korupsi pengadaan barang di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (21/4) (Elizabeth Widowati)
0 Komentar

Indriyasari mengungkapkan, nominal TPP yang diterima para ASN Bapenda Kota Semarang bergantung pada realisasi target penghimpunan pajak daerah. Teknis penghitungannya tertuang dalam PP Nomor 69 Tahun 2010. “(Iuran kebersamaan yang dikumpulkan) setiap triwulan rata-rata Rp800 juta,” kata Indriyasari.

Dia menambahkan, iuran kebersamaan di Bapenda Kota Semarang digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari pemberian zakat ke masyarakat, rekreasi bersama, termasuk menyisihkan sebagian dananya untuk para non-ASN di Bapenda Kota Semarang yang tak memperoleh TPP.

Indriyasari mengungkapkan, antara September-Oktober 2022, Hevearita atau Ita menjadi Plt Wali Kota Semarang. Pada Desember 2022, Indriyasari bertemu dengan Ita untuk membahas dan meminta tanda tangan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Semarang terkait pencairan TPP.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Pada momen itu, Indriyasari juga memperlihatkan kepada Ita bahwa wali kota Semarang memperoleh TPP sebesar tujuh kali gaji. “Kok sakmono toh Mbak? (kok segitu Mbak?)” ujar Indriyasari menyitir pernyataan yang disampaikan Ita kepadanya.

Ketika itu, Ita menyinggung tentang iuran kebersamaan para ASN Bapenda Kota Semarang. Indriyasari lantas menjelaskan tentang iuran tersebut dan jumlah rata-rata yang dikumpulkan setiap tiga bulan, yakni antara Rp 800 juta hingga Rp 900 juta. Angka tersebut kemudian dituliskan Indriyasari di permukaan map yang di dalamnya terdapat draf SK Wali Kota Semarang terkait pencairan TPP.

“Mbak Ita kemudian menarik (map) gini, lalu langsung menulis 300, terus dikasih tanda contreng,” kata Indriyasari.

Indriyasari sempat bertanya untuk memperjelas maksud dari Ita. “Jadi saya harus mengumpulkan Rp 300 juta? Bu Ita menjawab, ‘Yowis kui (Yaudah itu)’,” ujar Indriyasari.

Setelah momen itu, Indriyasari menyampaikan permintaan setoran dari Ita kepada para kepala bidang di Bapenda Kota Semarang. “Karena saya tidak bisa memutuskan sendiri,” ucapnya.

Akhirnya Indriyasari dan para kepala bidang di Bapenda Kota Semarang sepakat memenuhi permintaan Ita. Menurut Indriyasari, uang dari iuran kebersamaan Bapenda Kota Semarang mencapai Rp 1,2 miliar. Uang disetorkan secara tunai secara bertahap.

“Desember 2022 sebesar Rp 300 juta; April 2023 Rp 300 juta; Juli 2023 Rp 300 juta; dan Oktober 2023 Rp 300 juta. Totalnya Rp 1,2 miliar,” ungkap Indriyasari.

0 Komentar