HASIL survei terbaru Media Survei Nasional (Median) menunjukkan mayoritas publik, khususnya pengguna media sosial, meyakini ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), asli.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam paparan hasil survei melalui Zoom pada Senin, 30 Juni 2025.
Rico menjelaskan, survei ini dilakukan untuk menggali persepsi publik terhadap berbagai isu yang menarik perhatian, salah satunya terkait tuduhan atas keaslian ijazah Jokowi.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Dalam survei ini, kami menanyakan langsung kepada publik terkait pemberitaan tentang isu ijazah Jokowi. Hasilnya, mayoritas meyakini ijazah Jokowi memang asli,” ungkap Rico.
Berdasarkan hasil survei Median, mayoritas publik atau sekitar 55,5 persen responden menyatakan yakin bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli. Temuan ini, menurut Rico, menunjukkan bahwa isu terkait keaslian ijazah tidak terlalu memengaruhi kepercayaan publik secara umum.
“Sementara itu, hanya 14,4 persen responden yang masih meragukan keaslian ijazah Jokowi. Artinya, kelompok yang meragukan ini tergolong minoritas. Sedangkan 30,1 persen menjawab tidak tahu,” paparnya.
Lanjut Rico, temuan menarik lainnya, mayoritas pendukung partai politik juga meyakini ijazah Jokowi asli. Meskipun ada pengecualian pada dua partai, yaitu PKS dan Partai Ummat, di mana sebagian konstituen mereka masih memiliki keraguan terhadap isu tersebut.
Rico menambahkan, survei ini menggunakan rancangan Non-Probability Sampling dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebarkan melalui berbagai platform media sosial. Survei dilakukan pada 12–18 Juni 2025, dengan responden berusia 17 hingga di atas 60 tahun. Total terdapat 907 responden yang tersebar proporsional di 38 provinsi di Indonesia.
“Survei ini secara khusus bertujuan untuk menangkap persepsi pengguna media sosial Indonesia. Kami berharap hasilnya dapat memberikan gambaran yang lebih jernih terkait isu-isu yang beredar di publik,” pungkas Rico.