Meski begitu, beberapa laporan intelijen awal menyebut bahwa kerusakan hanya membuat Iran mundur beberapa bulan, bukan puluhan tahun seperti klaim Trump.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, membantah klaim Trump dan mengatakan bahwa AS tidak melakukan sesuatu yang penting.
Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, dalam wawancaranya yang disiarkan pada 29 Juni, mengonfirmasi bahwa beberapa fasilitas nuklir Iran selamat dari serangan dan dapat kembali beroperasi dalam beberapa bulan ke depan