Perempuan berusia 20 tahun itu juga menyayangkan keputusan penyelenggara Miss Indonesia yang dinilainya mendadak dan dipicu oleh tekanan publik. Merince merasa dicap sebagai pro Israel hanya karena keyakinan agamanya yang ia jalankan secara pribadi.
“Saya hanya menjalankan kepercayaan saya sebagai pengikut Kristus untuk berdoa memberkati, mendoakan pertobatan dan perdamaian Israel. Namun video reels saya 2 tahun lalu disebarluaskan dengan berbagai macam pendapat yang tidak benar tetang keyakinan saya,” tambahnya.
Ia pun mengekspresikan kekecewaannya terhadap pihak penyelenggara yang menurutnya mengambil keputusan berdasarkan tekanan komentar netizen yang pro terhadap Palestina. Namun, Merince Kogoya pun tak lupa mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf pada keluarga besar Papua Pegunungan yang telah memberikan support kepadanya.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
“Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun nyatanya keputusan @missindonesia diambil berdasarkan komentar pro Palestina yang berbeda pendapat dengan keyakinan saya,” tutup Merince Kogoya.
Siapa Merince Kogoya?
Merince Kogoya adalah seorang mahasiswi yang memiliki berbagai prestasi akademis dan non-akademis. Sebelum terjun ke dunia pageant, ia telah menunjukkan kemampuannya dalam berbagai bidang, termasuk sains dan olahraga. Beberapa pencapaian yang diraihnya antara lain:
- Mahasiswa berprestasi di Universitas Cenderawasih (UNCEN).
- Lulusan SMA Negeri 3 Jayapura.
- Pernah mengikuti Kompetisi Sains Nasional Tingkat Provinsi (KSN-P) tahun 2021.
- Pernah berpartisipasi dalam Honda DBL 2022-2023.
Setelah pengunduran dirinya, posisi Merince Kogoya digantikan oleh Karmen Anastasya, runner-up pertama dari Papua Pegunungan. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang dampak dari tindakan di media sosial dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi karier seseorang.