Harga bawang merah meningkat karena gangguan produksi akibat kondisi tanah yang basah dan lembab serta serangan hama pasca musim hujan yang berdampak pada pasokan.
Di sisi lain, inflasi administered prices (harga diatur pemerintah) diprediksi akan mencatat deflasi, mengikuti turunnya harga BBM non-subsidi sesuai keputusan pemerintah.
Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan pada Juni 2025, harga beras naik 0,93% ke Rp 15.483/kg, harga daging ayam turun 0,02% ke Rp 35.433, harga telur anjlok 0,34% ke Rp 29.747 per kg sementara harga cabai rawit masih naik 2,63%.
Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menerbitkan daftar baru harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang berlaku awal Juni 2025.
Harga BBM Pertamax atau RON 92 turun menjadi Rp12.100 per liter dari yang sebelumnya Rp12.400 liter untuk wilayah DKI Jakarta. Tak cuma Pertamax, harga Pertamax Turbo menjadi Rp13.050 per liter dari sebelumnya Rp13.300 per liter.
Sementara harga Pertamax Green atau RON 95 turun menjadi Rp12.800 per liter dari yang sebelumnya Rp13.150 per liter di bulan Mei 2025.
Harga BBM solar seperti Dexlite (CN 51) mengalami penurunan menjadi Rp12.740 per liter dari sebelumnya Rp13.350 per liter.
Lalu Pertamina Dex (CN 53) harganya turun menjadi Rp13.200 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter.
Sementara harga Pertalite dan solar subsidi tidak ada perubahan.
Penurunan harga ini mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.