Pembacaan Babad Cirebon di Kraton Kanoman Jadi Ruang Kontemplasi Sejarah

Prosesi pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman Cirebon, pada Jumat (27/6) malam.
Prosesi pembacaan Babad Cirebon di Keraton Kanoman Cirebon, pada Jumat (27/6) malam.
0 Komentar

Nilai-nilai ini tercermin dalam cerita-cerita yang dibacakan dari naskah kuno, dan menjadi cermin bagi kehidupan bermasyarakat saat ini. Pembacaan babad pun menjadi salah satu bentuk nyata pelestarian kekayaan tradisi lisan.

”Kegiatan ini menunjukkan kebudayaan tidak berhenti hanya sebagai peninggalan masa lalu, namun sebagai bagian dari kehidupan sosial yang terus hidup dan berkembang,” tutur Edo.

Pemkot Cirebon menyadari tanpa pelestarian budaya, pembangunan bisa kehilangan arah. Edo menegaskan perhatian terhadap seni, sejarah, dan kebudayaan menjadi salah satu pilar penting dalam kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Khusus bagi generasi muda, kata dia, kegiatan seperti ini menjadi ruang edukasi non-formal yang memperkaya pemahaman mereka tentang jati diri daerah. Dalam situasi global saat ini, keterbukaan terhadap budaya luar perlu diimbangi dengan penguatan nilai-nilai lokal agar generasi mendatang tetap memiliki akar dan karakter kuat.

Dalam pembacaan Babad Cirebon, tersirat pula pentingnya etika dalam kehidupan sosial.Pesan-pesan tentang kejujuran, kesederhanaan, serta pengabdian kepada masyarakat menjadi bagian dari narasi yang disampaikan. Nilai-nilai tersebut sangat penting untuk terus ditanamkan, terutama dalam dinamika masyarakat urban yang makin kompleks.

Dengan tetap mengedepankan pendekatan budaya, Pemkot Cirebon meyakini kegiatan pembacaan babad dapat menjadi wahana memperkuat nilai kebangsaan dan jati diri lokal. Peringatan Hari Jadi Cirebon tahun ini pun menjadi ajang refleksi bersama. Masyarakat diajak untuk bersyukur atas capaian yang telah diraih, sekaligus menyadari perlunya memperbaiki berbagai kekurangan demi masa depan yang lebih baik.

Dalam semangat tradisi dan sejarah kembali menjadi pengikat kuat, yang menyatukan langkah untuk membangun Cirebon yang maju serta berbudaya.

0 Komentar