Jalur Perdagangan Antara Indonesia dengan Israel dan Iran Tak Terganggu

Data perdagangan Indonesia dan Israel/Repro
Data perdagangan Indonesia dan Israel/Repro
0 Komentar

JALUR perdagangan antara Indonesia dengan dua negara berkonflik, yakni Israel dan Iran tidak terganggu meskipun kedua negara tersebut sedang perang.

Direktur eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, kerja sama perdagangan Indonesia dan Israel tercatat masih surplus 40 juta Dolar AS.

“Dengan Israel kita surplus 40 juta Dolar AS. Ekspor kita berbentuk vegetable animal, alat-alat elektronik, dan alas kaki hingga cokelat itu menjadi yang utama ke Israel,” kata Tauhid dalam diskusi virtual bertema Dampak Perang Iran-Israel Terhadap Perekonomian Indonesia, Minggu, 29 Juni 2025.

Baca Juga:Ketika Manusia Bertanya dan Mengugat, Jokowi Sudah MenjawabnyaUsai Aksi Protes Penggerebekan Imigrasi, Los Angeles Rusuh Donald Trump Kirim Ribuan Garda Nasional

Indonesia cukup bergantung kepada Israel dalam hal alat-alat elektronik dan bahan farmasi meskipun posisinya relatif kecil, yakni 0,07 persen.

Kerja sama Indonesia dengan Iran bahkan surplus lebih tinggi dibandingkan dengan Israel.

“Bagaimana dengan Iran ke kita? Itu jauh lebih baik, kita surplus lebih besar daripada Israel 195 juta Dolar AS,” ujarnya.

Adapun produk-produk yang diimpor dari Iran, mayoritas alat-alat reaktor nuklir, mesin, dan lain sebagainya.

Melihat data tersebut, Tauhid memandang perang Iran dan Israel tidak terlalu berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia karena aktivitas impor-ekspor tidak terlalu signifikan.

“Gangguan langsung, terutama untuk produk-produk industri masih relatif kecil. Ini cukup baik,” pungkasnya.

0 Komentar